KlikFakta.com, Kudus – Upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap I tahun anggaran 2022 yang bertemakan ‘TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI” dilaksanakan di Pendapa Kudus dengan dihadiri Bupati Kudus, Dandim 0722/Kudus beserta perwakilan Forkopimda Kudus, Sekda, Asisten Pemkesra, Kepala Dinas PMD, Camat Undaan, dan Kades wates, Kamis (9/6) pagi.
Bupati Kudus H.M. Hartopo sangat mengapresiasi program TMMD dari TNI. Pihaknya mengaku program ini sangat membantu pemerintah dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“TMMD sangat membantu pemerintah dan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam memperlancar perekonomian kerakyatan. Saya berterimakasih khususnya pada pak Dandim atas terselenggaranya TMMD sebagai bentuk kontribusi, sangat apresiasi sekali,” ucapnya.
Dikatakanya, TMMD fokus mencari sasaran pembangunan fisik dan non fisik yang belum tersentuh untuk menjadi titik target pembangunan.
“Banyak sasaran dari program TMMD ini, selain fisik juga menyasar non fisik. Berkat program ini masyarakat semakin mudah dalam beraktivitas dan tentunya lebih memiliki wawasan yang bertambah,” ungkapnya.
Ditanya soal pembangunan infrastruktur dari pemerintah daerah, Hartopo menjelaskan bahwa kondisi yang masih pandemi membuat kendala dalam pembangunan.
“Tentunya mempertimbangkan kondisi keuangan. Karena ini masih era covid, otomatis penanganan masih berlanjut dan masih jadi prioritas pemerintah. Jadi kita belum bisa mengagendakan masalah infrastruktur secara maksimal,” pungkasnya.
Dandim 0722/Kudus Letkol Kav. Indarto menyerahkan hasil pekerjaan fisik dan non fisik kepada Bupati Kudus yang telah selesai dikerjakan. Ditandai dengan penandatanganan naskah penyerahan hasil pekerjaan.
“Ada sasaran pekerjaan fisik yang telah selesai dikerjakan berupa betonisasi jalan dengan panjang 400 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 15 cm,” terangnya.
Dirinya juga menyebutkan sasaran pengerjaan non fisik pada TMMD sengkuyung tahap I tahun anggaran 2022 yang dilaksanakan di Desa Wates, Kecamatan Undaan.
“Selain itu, juga menyasar pekerjaan non fisik berupa penyuluhan radikalisasi terorisme dan balatkom, penyuluhan bintal, penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan narkoba, KB-Kes, penyuluhan pertanian, Sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19, sosialisasi kamtibmas, dan pemberdayaan masyarakat,” sebutnya.
Pelaksanaan TMMD diharapkan membantu pekerjaan pemerintah daerah dalam upaya menyejahterakan masyarakat.
“Semoga program ini dapat membantu pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Daerah yang belum terjangkau pembangunan dapat kita bantu dalam pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Pembangunan di Desa Wates ini merupakan aspirasi masyarakat melalui Babinsa/Bhabinkamtibmas yang memberikan laporan.
“Di Desa Wates ini merupakan pengajuan dan aspirasi dari masyarakat. Kita dapat laporan dari bawahan dan kita tindaklanjuti, kita memang mencari infrastruktur jalan yang belum tersentuh untuk kita bangun dari awal agar mempermudah mobilitas masyarakat sehingga ada perputaran ekonomi disana,” tutupnya. ( Team kudus )