KlikFakta.com, Jepara – Masyarakat di Kabupaten Jepara adalah masyarakat majemuk. Perbedaan ini dapat dilihat dari keberagaman agama, suku, ras, dan kebudayaan yang berbeda-beda. Keberagaman ini merupakan budaya bangsa yang sangat beragam, dan menjadi kekayaan.
Hal tersebut dikatakan Bupati Jepara Dian Kristiandi silaturrahmi dengan umat Hindu di Pura Dharma Loka Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji, Selasa (17/5/2022). Kegiatan itu dalam rangka puncak acara Simakrama Dharma Santi Nyepi tahun 1994 Saka. Dengan mengusung tema Menumbuhkan Toleransi Jepara Rukun.
Hadir dalam acara tersebut Camat Pakis Aji Arif Budiyanto, Kapolsek Pakis Aji Budiyanto, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Tengah Anak Agung Ketut Darmaja, Petinggi Plajan, Kartono beserta perangkat desa, dan Pinandita Sujianto. Selain itu juga hadir Ketua agama Hindu Jepara Parsini dan Ketua panitia Totok Harmanto.
Andi menegaskan, kemajemukan dapat berpotensi menimbulkan konflik yang mengancam perpecahan apabila lengah. Saling toleransi, serta saling menghormati pemeluk agama lain merupakan cara terbaik untuk menjaga kerukunan di Jepara
“Salah satu cara untuk mencegah adanya konflik keagamaan adalah membangun kesadaran. Selalu memiliki sikap waspada, dan saling pengertian antar pemeluk agama di masyarakat dan tetap menjaga persatuan sebagai satu bangsa dan satu tanah air,” ungkapnya.
Lanjut Andi, suasana kehidupan beragama di Jepara dijaga agar kondusif. Peran masyarakat sangatlah penting.
Menurutnya, dengan makna hari raya nyepi umat Hindu diajak ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan, memelihara kerukunan dan membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kalau semuanya mengedepankan toleransi, pasti semuanya akan berjalan dengan baik,”pungkasnya.
