KlikFakta.com, Jepara – Bupati Jepara Dian Kristiandi mendorong masyarakat mengelola sampahnya dari rumah masing-masing. Pengelolaan dan penanganan sampah yang dimulai dari kelompok masyarakat terkecil akan menjadi solusi paling efektif mengurai persoalan penanganan sampah.
“Mengingat sampah telah menjadi persoalan yang sangat serius dan saling terkait antar dimensi, saya mengingatkan pelibatan seluruh komponen masyarakat, pemerintah desa, dunia swasta dan perangkat daerah menjadi sangat penting,” kata Bupati Andi.
Selain itu, resonansi kepedian persoalan sampah secara terus-menerus sangat perlu dilakukan guna membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.
“Gerakan yang kita gelorakan ini adalah upaya untuk melakukan penanganan dan pengelolaan sampah yang dimuali dari sumbernya. Oleh karena itu, saya mengapresiasi dan mendukung program kegiatan Desa Mandiri Sampah ini. harapannya program ini mampu menjawab permasalahan sampah secara berkelanjutan,” imbuh Andi.
Lebih lanjut politisi dia menyebut jika TPA Bandengan seluas 7,4 hektar hanya mampu menampung sekitar 100 ton per hari. Walhasil TPA tidak mampu menampung seluruh produk timbulan sampah di Jepara yang jumlahnya 564 ton per hari.
“Ketidakseimbangan ini kemudian mengakibatkan warga mulai membuang sampah di sungai dan tempat yang tidak semestinya,” jelas Andi.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta perusahaan di Jepara untuk ikut berkontribusi melakukan penanganan sampah. Dengan jumlah perusahaan sekitar 400 buah, maka di setiap desa bisa dilakukan pendampingan pengelolaan sampah.
“Dengan demikian, maka pengelolaan sampah bisa diatasi bersama lintas sektor,” imbuh Andi.
Dalam sosialisasi desa mandiri sampah ini, juga diserahkan sejumlah bantuan penunjang penanganan sampah dari sejumlah perusahaan di kota ukir. Beberapa diantaranya berupa sepeda motor roda tiga, tong sampah hingga mesin pencacah sampah.