Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

PT. Solarion Jajaki Kerjasama Terkait EBT dengan Perusahaan PMA di Jepara

KlikFakta.com, Jepara – Energi memegang peranan penting bagi pembangunan suatu daerah. Selain itu, energi dapat mewujudkan keseimbangan tujuan pembangunan yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Juga sebagai pendorong utama berkembangnya sektor-sektor lain, khususnya sektor industri.

Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jepara melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bersama PT. Solarion Energi Alam menggelar sosialisasi energi baru terbarukan. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Sultan Hadlirin lantai 3 Gedung OPD Bersama, Kamis (17/2/22).

Acara tersebut dihadiri Bupati Jepara yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekda, Mudrikatun, Kepala DPMPTSP Heri Yulianto, dan juga Kepala Perangkat Daerah terkait. Sebanyak 21 Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) turut hadir dalam sosialisasi itu.

Dalam sambutannya, Bupati Jepara Dian Kristiandi yang disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekda Mudrikatun, mengucapkan terima kasih kepada PT. Solarion Energi Alam yang telah membantu pemkab jepara dalam menyosialisasikan pentingnya penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Tujuannya untuk menangkal semakin santernya isu kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi fosil.

Seiring pesatnya konsumsi energi, kita juga dihadapkan pada dalam upaya efisiensi kebutuhan energi. Tantangan lainnya adalah usaha dalam menjaga pembangunan berkelanjutan, serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Saat ini ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil khususnya minyak bumi, gas bumi, dan batubara untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri masih sangat tinggi. 

Berdasarkan laporan Dewan Energi Nasional (DEN) tahun 2020, menunjukkkan bahwa bauran energi primer dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami perubahan sangat signifikan. Diantaranya mengenai peran minyak yang menurun dari 47,1 persen pada tahun 2014 menjadi 33,7 persen pada 2019.

Sedangkan peran EBT naik dari 5,3 persen pada 2014 menjadi 12,6 persen tahun 2019. 

Pemanfaatan EBT sendiri untuk pembangkit termasuk pembangunan pembangkit listrik off grid (tidak tersambung dalam jaringan listrik PLN). Naiknya penggunaan EBT juga dipengaruhi kesadaran masyarakat akan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan sebagai upaya mitigasi iklim global
serta mewujudkan paradigma perekonomian hijau (green economy).

“Kami mendukung pengembangan energi baru terbarukan menuju energi hijau. Harapannya, kepada pelaku industri di jepara juga ikut program ini. Semoga kita dapat sama-sama mencintai lingkungan sekitar dan alam kita tercinta,” katanya.

Sementara itu, Vice President Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PT. Solarion Energi Alam, James Lie menyampaikan, energi baru terbarukan adalah sumber energi yang bisa diperbarui dan selalu ada. 

Menurutnya, tenaga surya merupakan energi terbesar yang tdk tergantikan karena menggunakan sinar matahari langsung.

James Lie menambahkan, pihaknya memilih Jepara karena prospeknya sangat bagus. Banyak perusahan besar, termasuk PMA yang berinvestasi di jepara.

“Jepara prospeknya bagus. Apalagi perusahaan industri besar mulai tertarik berinvestasi di sini,”terangnya.

James Lie juga berasumsi, bahwa menggunakan EBT akan membantu lingkungan hidup dan mengurangi karbon. Dia beranggapan energi ini akan lebih hemat dari energi listrik, yang mencapai 15 hingga 20 persen.

Awalnya PT. Solarion tertarik menerapkan PLTS di Karimunjawa. Hal ini akan membantu pemerintah dalam efisiensi biaya, yang selama ini mendapat subsidi dari pemerintah

“Mari bertransisi ke energi yang ramah lingkungan. Mudah-mudahan banyak perusahaan besar di jepara akan menggunakan produk kami,” pungkasnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *