KlikFakta.com, Nasional – Survei serologi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri, dan tim peneliti mengungkap penyebab turunnya kasus Covid-19 setelah gelombang kedua pada kuartal II-2021.
Survei ini dilakukan di 100 kabupaten/kota baik wilayah aglomerasi ataupun non aglomerasi pada November sampai Desember 2021.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan survei menunjukkan sebanyak 86,6 persen populasi memiliki antibodi Covid-19 yang baik akibat sudah pernah terinfeksi sebelumnya atau sudah pernah divaksin.
“Dan 73,2 persen populasi dari daerah yang disurvei ternyata memiliki antibodi SAR-CoV-2 padahal belum pernah terdeteksi positif maupun divaksinasi Covid-19,” ujar Wiku dalam konferensi pers daring, Rabu (5/1/2021).
Survei serologi menggunakan sampel tes darah, serum atau plasma masyarakat untuk melihat antibodinya. Keberadaan antibodi menunjukkan orang itu pernah terinfeksi Covid-19 atau telah vaksinasi.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan saat ini titer antibodi SAR-CoV-2 di masyarakat cukup tinggi.
“Ini diperkirakan karena adanya masyarakat yang terinfeksi varian Delta tetapi juga kemudian mendapatkan vaksinasi. Jadi apa yang disebut sebagai super-immunity, itu kemungkinan yang terjadi,” ujarnya.
Meskipun dugaan super-immunity telah ada, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi.