![]() |
Peringatan HCPSN di Jepara Ditandai Pelepasan Burung Merpati dan Perkutut |
KlikFakta.com, Jepara – Bupati Jepara Dian Kristiandi melepasliarkan burung merpati dan perkutut untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dan Hari Menanam Pohon Indonesia tingkat Kabupaten Jepara, Jumat (26/11/2021). Pelepasan burung dan penanaman pohon sebagai pucak peringatan HCPSN dilakukan di kawasan Desa Tulakan Kecamatan Donorojo.
Dalam kesempatan itu, bupati didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara Farikhah Elida, bersama para pejabat terkait melepasliarkan burung perkutut dan merpati. Orang nomor satu di kota ukir itu juga menanam pohon matoa di sekitar lokasi kegiatan dan melakukan penebaran ikan nila ke sungai setempat.
“Aku titip iki ojo ditembaki yo, ben do urip nek alam bebas. Untuk menjaga kelangsungan ekosistemnya,” kata Andi.
Bupati Andi mengungkapkan jika pelapasliaran burung dan penanaman pohon menjadi bagian dari kampanye menjaga kelestarian keanekaragaman Sumber Daya Genetik (SDG) demi keberlangsungan peradaban manusia.
“Kita memiliki tanaman endemik di wilayah Karimunjawa seperti dewandaru, kalimosodo dan stigi. Belum lagi tanaman keras lain yang berfungsi sebagai penyelamat sumber mata air seperti loa, pule, alpukat, durian hingga sukun. Belum lagi prijoto dan berbagai macam jenis mangrove,” kata Andi.
Berbagai tanaman tersebut, selayaknya menjadi kebanggaan dan kekayaan genetik. Kebangaan itu, lanjut Andi, dengan melindungi dan melestarikan supaya tidak punah. Dengan melakukan hal tersebut, katanya, maka akan meminimalisir kepunahan. Baik di habibat aslinya akibat eksplorasi hutan dan lahan yang berlebihan, maupun kerusakan lingkungan beserta ekosistemnya.
“Maka jika kondisi lingkungan memungkinkan, jangan malas menaman berbagai jenis tanaman tersebut. Mari sama-sama nandur lan ngopeni,” imbuh Andi.
Andi juga memberikan ruang kepada masyarakat untuk berkontribusi menyumbang ide, gagasan, serta kreasi untuk kelestarian keanegakaragaman SDG. Dirinya berharap masyarakat aktif mengamankan, melindungi dan memelihara SDG.
“Upaya inventarisasi pemeliharaan dan penyelamatan SDG, bisa melalui teknologi informasi ataupun media sosial,” lanjut Andi.
Dengan demikian kekayaan puspa dan satwa tidak hanya dikenal di wilayah Jepara atau Jawa Tengah, tetapi juga skala internasional. Ini menjadi langkah nyata pembelajaran serta penyelamatan keanekaragaman hayati dari ancaman perdagangan liar, perburuan dan penyelundupan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara Farikhah Elida mengatakan, dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan bibit kepada desa dan dunia pendidikan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan eco edukasi bagi generasi muda. Seperti bibit alpukat untuk SMA N 1 Nalumsari, bibit buah untuk desa Sumanding, Kaliaman, Sumosari, dan Tulakan. Juga benih ikan.