Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Mahasiswa KKN Kelompok 89 UIN Walisongo Observasi Usaha Pembuatan Totebag di Desa Loram Wetan Kudus

Mahasiswa KKN Kelompok 89 UIN Walisongo Observasi Usaha Pembuatan Totebag di Desa Loram Wetan Kudus

KlikFakta.com, Kudus – Diketahui perkembangan perekonomian dunia usaha mengalami peningkatan. Hal itulah yang menjadi alasan untuk sektor-sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal, berinovasi untuk dapat berkompetitif melawan produk impor. Salah satunya yang dilakukan pengusaha konveksi rumahan Ibu Dewi Noor Khasanah ini dengan berinovasi menggunakan model barang yang diproduksinya agar produknya terus berusaha mengimbangi permintaan pasar.

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang melakukan survey terhadap usaha konveksi milik Ibu Dewi Noor Khasanah, yang merupakan usaha yang didirikannya beserta suami. Pada mulanya usaha ini produk yang dihasilkan tidak hanya berupa totebag saja, tetapi ada variasi lainnya yaitu berupa masker, konektor masker.

Usaha ini dirintis sejak bulan Agustus 2020. Ibu Dewi Noor Khasanah menyampaikan bahwa awal mulanya merintis usaha ini adalah dengan memproduksi masker dan konektor masker. Tetapi setelah pandemi mulai berangsur mereda dan permintaan masker, konektor masker tidak seperti dulu, Ibu Dewi berusaha untuk membuat suatu produk yang ringan, simple untuk dibawah kemana-mana. Kemedian terbesitlah dalam dirinya untuk membuat totebag.

Pada pelaksanaanya usaha ini meliputi proses produksi, packing serta proses pemasaran. Produksi ini dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya yaitu pemotongan bahan (kain), pemotongan besban, menyablon, dan menjahit. Adapun kain yang dipakai produksi ini sendiri didatangkan langsung dari Bandung dan beberapa ada yang dipesankan dari sales.

barang produksi totebag

 
“Untuk sasaran pembeli produk kami utamanya adalah kebanyakan pembeli grosir dari luar kota. Serta untuk marketplace kami memasarkannya di store kami yang terdapat di Pasar Kliwon. Kami juga berusaha menggunakan shopee sebagai marketplace dari produk kami. Untuk stock kami sediakan stock produk untuk pelanggan grosir tetap kami. Ibaratnya sudah memenuhi disini, jika ditambah stock lagi takut over atau melebuhu stock sehingga takut memenuhi, dan kami tidak tercukupi tenaga karena terkendala penjahit.” Ungkap Ibu Dwi Noor Khasanah.

Keuntungan yang didapat 20 – 30 juta. Sampai saat ini usaha yang dirintis Ibu Dewi mengalami perkembangan. Capaian dan inovasi tersebut memberi harapan terbukanya lapangan pekerjaan bagi warga desa Loram wetan dan sekitarnya, serta dapat meningkatkan perekonomian dan mendongkrak semangat pegiat usaha yang lainya. Sehingga harapannya usaha pembuatan totebag ini kedepannya semakin berkembang.

(Zahrotul Khafifah)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Wow, amazing weblog format! How lengthy have you ever been running a blog for?
    you make blogging look easy. The total glance of your website is fantastic,
    as well as the content! You can see similar here sklep

  • Mayy I simply say wwhat a comfort tto find sommebody who genbuinely undferstands what they
    aare tazlking abojt onn thee net. Youu certainly realize hhow tto brng an issje to light aand maje itt important.
    Morre pekple ought to llook at this aand understand tgis
    sie of the story. I can’t believe you’re nott moee popular becaue you
    moat certainly posseess tthe gift.