Putriku Diaz Ramadhani menunjukkan produk olahanya |
KlikFakta.com, KUDUS – Putriku Diaz Ramadhani (18) yang masih duduk di bangku sekolah tersebut berhasil membuat olahan daun pakis menjadi camilan yang gurih.
Bahan baku khas dari Pegunungan Muria tersebut biasanya disajikan denga bumbu pecel. Namun, dari tangan siswa tersebut, pakis bisa menjadi olahan stik dan juga pangsit.
Adapun produk kuliner yang dikembangkan oleh Putri, sapaan akrabnya, ialah Shirmp Crackers Stik Udang dan Pankis Pangsit Pakis Abon. Dimana, keduanya menggunakan daun pakis sebagai salah satu bahan dasarnya untuk menciptakan rasa khas Kudus.
Putri menuturkan, inspirasi pembuatan makanan ringan ini bersumber dari sang ibu, yang sebelumnya sudah menggeluti bisnis siomay yang juga menggunakan pakis sebagai salah satu bahan campurannya.
“Untuk alasan sendiri menggunakan pakis pada produk stik dan pangsit juga untuk mengangkat komoditi lokal Gunung Muria,” ujar siswa SMK 1 Kudus, Jurusan Tata Boga ini.
Hingga saat ini, ia sudah bisa memasarkan produknya dalam bentuk kemasan di area Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Papua. Bahkan, Putri sanggup memasarkan 900 kemasan Shirmp Cracker dan Pankis tiap bulannya lewat promosi media sosial dan online.
“Kadang lebih, tergantung pemesanannya. Karena kita produksi dari pemesanan dan tidak kita titipkan ke toko-toko,” ujarnya.
Belajar dari pengalaman sang ibu, Putri berhasil menemukan komposisi yang pas untuk resep memadukan rasa udang dan pakis dalam belum olahan stik. Kemudian, baru menjalar ke olahan pangsit yang memadukan rasa abon daging sapi dengan kulitan berbahan campur daun pangsit.
“Kalau keunggulan sendiri dari produk ini adalah mengandung antioksidan yang tinggi, terus tahan lama,” katanya.
Tak jarang juga, lanjut Putri, beberapa dinas di lingkungan Provinsi Jawa Tengah kerap memesan produknya tiap kali ada event. Selain itu, terbantu juga dengan adanya event-event pameran tak jarang diikuti di tingkat provinsi.
Untuk harga perkemasan sendiri dipatok mulai dari Rp 17 ribu dengan berat 200 gram. Ada dua varian rasa yang disuguhkan, yaitu original dan pedas.
“Harapannya, semoga produk ini bisa digemari banyak kalangan. Apalagi disini juga membawa komoditi khas Pegunungan Muria, berupa pakis. Semoga bisa bisa menjadi semangat juga agar bisa menonjolkan kuliner khas-khal lainnya ke depannya,” tukasnya.
Ra