Bupati Jepara Dian Kristiandi |
KlikFakta.com, Jepara – Bupati Jepara Dian Kristiandi akan melakukan evaluasi secara keseluruhan terkait penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Jepara. Termasuk di dalamnya, membahas kapan pelaksanaan pendidikan secara langsung ini dibuka kembali setelah munculnya kluster sekolah di Jepara.
Hal ini disampaikan bupati dalam acara dialog di stasiun televisi swasta pada Jumat (24/9/2021) pagi. Bupati Jepara diminta memberikan keterangan terkait kebijakan pemeirntah daerah menutup sementara PTM di sekolah setelah munculnya kluster pendidikan di MTs Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan.
“Kami akan mengundang para stakeholder terkait. Membahas pelaksanaan PTM nantinya,” kata Andi.
Kebijakan penutupan sementara ini diambil untuk mengingatkan kembali kepada warga masyarakat bahwa Covid-19 ini masih ada. Menurut bupati, kesehatan anak didik menjadi hal yang utama, tanpa menyampingkan pendidikan, dan kesejahteraan.
Bupati mengakui ada pro dan kontra terkait kebijakan penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Jepara. Satu sisi ada orang tua yang keberatan putra putrinya kembali kepada pembelajaran daring, karena memang sudah lama tidak masuk dan bertatap muka dengan gurunya. Namun di sisi lain, ada orang tua yang setuju dengan kebijakan bupati, karena harus diambil tindakan sebelum menyebar kemana-mana.
“Ini merupakan keberagaman statmen atau keterangan dari para orang tua, yang menjadikan dasar kebijakan kami untuk pemberhentian sementara PTM di Jepara. Kami tidak mau tergesa-gesa karena kesehatan anak didik yang utama,” kata Andi.
Namun demikian, bupati memastikan tidak akan lama lagi PTM akan kembali digelar. Saat ini, pihaknya ingin memastikan tidak ada lagi penyebaran virus tersebut di kalangan sekolah.
“Tidak lama. Tujuh hari dari sekarang kita akan lihat hasilnya. Kalau hasilnya bagus, PTM akan langsung kita buka lagi. Itu pasti,” kata Andi.
PTM adalah hal penting saat ini. Tetapi, pihaknya tidak mau mengambil risiko dengan menjalankan sikap tergesa-gesa dalam pelaksanaan PTM ini.
“Prioritas pertama itu kesehatan. Nomor dua baru pendidikan. Jadi, bagi saya kesehatan lah yang paling saya utamakan saat ini,” tegas Andi.
Andi bersyukur, bahwa seluuruh siswa dan guru MTs Rengging yang terkonfirmasi Covid masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya, upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 sudah dilaksanakan dengan luar biasa. Dokter dan tenaga medis, sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengobati pasien, serta upaya menurunkan angka Covid.
“Jangan sampai perjuangan yang sudah kita lakukan ini sia-sia. Dengan munculnya kluster baru penyebaran Covid. Saya mengajak kepada semua untuk mengambil peran dalam prokes di segala lini,” kata Andi.
(FERDI)