Pukuhan mahasiswa IAIN Kudus tiduran di depan pintu masuk gedung (foto : ra) |
KlikFakta.com, KUDUS – Gedung Rektorat IAIN Kudus ramai didatangi mahasiswa, Senin (12/07) siang kemarin. Mereka berdemo selama kurang lebih tiga jam di pelataran gedung berlantai 3 tersebut . Mereka menyuarakan jika keberatan dengan beban UKT yang diberikan.
Tampak, mulai pukul 10.30, para aliansi mahasiswa memadati pelataran gedung. Mereka menyuarakan 6 tuntutan dengan membawa spanduk bertuliskan aspirasi mereka. Seperti, “UKT Mahal”, “Birokrat Bersatu Mahasiswa Dikalahkan”, “Dimanakah Hati Nurani Birokrat.”
Suasana semakin memanas ketika para mahasiwa tidak mau berbalik arah, dan masih memaksa rektor IAIN Kudus hadir untuk menandatangani mereka. Hingga sekitar pukul 12.00, beberapa mahasiswa nekat “glososoran” di depan pintu gedung rektorat. Sebagai bentuk kejenuhan mereka atas lambannya respon dari pimpinan birokrasi. Sembari menunggu hasil audiensi oleh tiga perwakilan aliansi mahasiswa.
Bahkan dengan kondisi tersebut, Rektor IAIN Kudus tidak kunjung hadir untuk menemui para mahasiswanya. Hingga akhirnya, sekitar pukul 12.30, audiensi rampung tapi mahasiswa masih membangkang karena belum dapat tanda tangan dari Rektor IAIN.
Presiden Mahasiswa IAIN Kudus, Muh Khoirul Annas, menyampaikan, dari hasil audiensi, ada 3 tuntutan yang dilayangkan oleh para mahasiswa yang disepakati oleh pihak perwakilan rektorat. Tapi mereka belum karena belum ada tanda tangan dari Rektor IAIN Kudus dan hanya dijanjikan “beres” saja oleh pihak rektorat.
Alhasil, demo pun berlanjut dan tetap meminta agar Rektor IAIN Kudus memberikan tanda tangannya, dengan dalih 3 tuntutan yang dilayangkan benar-benar sah dan bukan omong kosong.
Sebagai perwakilan Rektorat, Wakil Rektor 3 pun siap menandatangani surat tuntutan tersebut. Serta berani menjamin bahwa tuntutan mahasiswa serta bakal terealisasikan dan bukan janji semu semata.
Walaupun tidak puas karena tidak berhasil mendapatkan tanda tangan langsung dari Rektor IAIN Kudus, aliansi mahasiswa pun akhirnya menerima jaminan dari Wakil Rektor 3 tersebut.
Orator Aksi Demo, Fikri, mengatakan, alasannya demo kali ini lantaran tidak terbukanya pihak Birokrasi IAIN Kudus atas anggaran yang tidak transparan hingga saat ini. Apalagi masa pandemi seperti saat ini, Fikri mengaku, mahasiswa sangat keberatan dengan beban UKT yang diberikan.
“Dulu ada keringanan 15 persen, tapi dirasa mahasiswa tidak cukup,” ujarnya.
Ditambah lagi, tambah Fikri, pemebelajaran daring yang dilakukan selama hampir 2 tahun berjalan sangat memberikan dampak yang signifikan dari segi moneter. “Kita dipatahkan kuota selama mata kuliah itu cuma 1 GB, kita kalikan untuk berapa bulan, berapa kita habisnya, tidak cukup,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 IAIN Kudus, Ikhsan, membenarkan bahwa ada 3 tuntutan mahasiswa yang diterima oleh pihak rektorat. Dimana, khusus untuk poin kedua mengenai potongan 26 persen akan dikabulkan pada tahun depan sebanyak 20 persen.
“Potongan UKT untuk tahun ini kita tetep15 persen, dan insyaallah tahun depan akan kita naikkan menjadi 20 persen. Tahun ini kita perpanjang pembayarannya hingga 25 Juli 2021,” tuturnya.
Adapun ketiga tuntutan tersebut, antara lain, poin (2) Pengajuan Pemohonan atau Perpanjangan UKT bagi Mahasiswa Tahun Akademik, (3) Menuntut Perpanjangan sampai 25 Juli Angsuran dengan Skema 3x Tahapan Tchin crou dan Potongan UKT 20 Persen untuk Tahun Depan, serta (6) Menuntut Perbaikan Sistem Akademik/ Pembelajaran Mahasiswa.
Ra