KlikFakta.com, KUDUS – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menyebut stok vaksin Covid-19 untuk warganya sudah mulai menipis. DKK Kudus mencatat, saat ini masih memiliki vaksin covid-19 sebanyak 22.570 dosis.
Dari jumlah tersebut, difokuskan untuk penyuntikan dosis kedua. Untuk saat ini vaksin sudah tersebar di seluruh fasilitas kesehatan di Kudus.
Kasi Surveilens dan Imunisasi DKK Kudus, Aniq Fuad merincikan, selama Kudus melakukan vaksinasi, sudah ada 199.313 dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat Kabupaten Kudus. Dengan 136.418 diantaranya untuk dosis pertama, sedangkan 62. 895 sisanya untuk dosis kedua.
“Ketersediaan vaksin di gudang farmasi untuk saat ini sudah kosong. Jadi sisa vaksin yang ada di faskes, kita fokuskan untuk penyuntikan dosis kedua,” kata Aniq saat ditemui di ruangannya, Senin (19/7/2021).
Aniq menuturkan, terakhir Kudus mendapatkan dropping vaksin jenis sinovac pada tanggal 14 Juli 2021 sore, untuk penyuntikan dosis kedua. Dengan jumlah 520 vial atau 5.200 dosis vaksin.
“Kita (Kudus) masih memiliki tanggungan sebanyak 73.523 dosis. Jika vaksin yang tersedia di faskes baru ada 22.570, artinya kita masih kurang vaksin sekitar 50.950 dosis,” terang Aniq.
Tak hanya itu, Aniq memperkirakan, jika saat ini vaksin yang dimiliki Kudus hanya bisa bertahan hingga tanggal 23 Juli 2021 mendatang. Setelah vaksin habis, DKK hanya bisa menunggu dropping vaksin berikutnya.
Lanjut Aniq, ia memperkirakan, mulai tanggal 24 Juli nanti, DKK akan mulai melakukan vaksinasi massal di beberapa perusahaan besar di Kudus.
“Hari ini beberapa rumah sakit juga sudah mulai kosong (vaksin), tidak bisa melayani dosis kedua. Begitupun puskesmas, sekarang stoknya sudah mulai kosong. Targetnya, kekurangan 50 ribu vaksin itu bisa ada di tanggal 24 Juli sampai 4 Agustus, agar terpenuhi vaksin kita” terangnya.
Sementara itu, mengetahui menipisnya vaksin di Kudus, Bupati Kudus HM Hartopo, sudah melakukan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng meminta tambahan vaksin untuk Kabupaten Kudus.
Pihaknya meminta agar Kota Kretek bisa segera di dropping vaksin, sehingga proses vaksinasi bukan hanya difokuskan untuk dosis kedua. Namun juga bisa menyelesaikan vaksinasi untuk dosis pertama.
“Saya minta untuk segera di dropping. Seharusnya bukan hanya dosis kedua, namun juga dosis pertama. Sebab universitas, pabrik, mereka siap untuk memfasilitasi tempat vaksinasi,” terang Hartopo.
Ra