Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ingkung, Tradisi Turun Temurun Malam 27 Ramadhan di Masjid Al Khoirot


KlikFakta.com, JEPARA
– Setiap malam 27 Ramadhan warga Dukuh Sidomulyo Rw 4 , Desa Banjar Agung, selalu memperingatinya dengan do’a bersama di Masjid Al Khoirot.

Uniknya, setiap warga yang datang ke masjid, mereka membawa makanan berupa dekem ayam, yang biasa disebut “Ingkung” oleh warga sekitar. tradisi dekeman/ingkung ini sudah berjalan turun temurun.

Kyai Zainul Ketua Takmir masjid Al khoirot ( 8/5-2021) menjelaskan, dekeman dalam peringatan malam pitu likur ramadhan di desa sidomulyo ini awalnya dirintis oleh KH. Nursyid atau yang biasa disapa mbah guru Nursyid.

“Awalnya mbah guru Nursyid yang merintis kegiatan baik ini, namun ketika mbah guru Nursyid merasa kondisi kesehatannya menurun beliau kemudian mengumpulkan sebagian Alumni untuk meneruskan perjuangannya dimasjid dan setelah beliau meninggal di Tahun 2015 adat baik tersebut di lanjutkan oleh ustadz zainul ufi dan ustadz-ustadz lainnya” kenangnya.

Selain dekeman, malam 27 ramadhan juga merupakan malam puncak khataman/khotmil qur’an oleh santriwan atau santriwati.

“Disetiap malam dibulan Ramadhan masjid Al Khoirot ini selalu dipenuhi Ratusan anak-anak santri yang sedang mengaji Al Quran dan puncaknya adalah di acara hataman/khotmil quran santriwan dan santriwati, yang dilaksanakan dimalam 27 ramadhan, dan dimalam itu juga semua pemuda-pemudi masyarakat hadir berkumpul bersilaturrohim dan berdoa bersama dimasjid” jelasnya.

Harapannya semoga dimalam 27 ramadan bisa mendapat keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Menurut Miftahussururi selaku sekretaris Takmir Masjid Al Khoirot,  setidaknya malam ini terdapat 88 ingkung ayam yang dibawa warga.  Jumlah tersebut berasal dari 38 santri yang  khataman Quran  dan selebihnya dari masyarakat sekitar. (AA)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *