Petugas RSUD mengenakan APD lengkap (foto : istimewa) |
KlikFakta.com, KUDUS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus menjadi rumah sakit yang merawat pasien covid-19 paling banyak di Kabupaten Kudus. Dari jumlah total Total 6.531 warga yang terpapar covid-19, sekitar 45 persen dirawat di rumah sakit berplat merah ini.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dokter Abdul Aziz Achyar mengatakan, tingkat kesembuhan pasien covid-19 di RSUD dr. Loekmono Hadi cukup tinggi. Berdasarkan data yang ada, dari jumlah total 2.960 kasus, tingkat kesembuhannya mencapai 83 persen.
Pada awal pekan ini, sebanyak 2.474 pasien covid-19 yang sempat menjalani perawatan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus telah dinyatakan sembuh. Jumlah pasien yang sembuh tersebut 1.428 sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19 dan 1.017 suspect.
”Kami berupaya memberikan yang terbaik bagi pasien. Sebagai rumah sakit rujukan lini satu, semuanya kami persiapkan dengan baik dan matang. Mulai dari jumlah dan kualitas tenaga kesehatan hingga sejumlah fasilitas penunjang lainnya,” katanya.
Fasilitas yang dimaksud seperti HFNC (high flow nasal canul), 25 air purifier di setiap ruang selain hepafilter dan UV, juga ventilator pada posisi sangat terpaksa yang disiapkan di ruang ICU covid.
Selain mengutamakan kenyamanan pasien, RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus juga menjamin keamanan tenaga kesehatan. Dengan memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) yang memadai. Tak hanya itu, para tenaga kesehatan yang bertugas juga diberikan vitamin dan nutrisi tambahan untuk memperkuat imunitas.
Tak hanya itu, sebagai rumah sakit rujukan lini satu dalam penanganan covid-19 RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus juga merespon cepat perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Kudus. Lima ruang isolasi semuanya telah diaktifkan. Yakni Dahlia 1, Dahlia 2, Melati 1, Anggrek 1 dan ICU Covid-19.
“Di sejumlah ruangan juga kami sediakan TT isolasi. Seperti di ruang Picu-Nicu, Bersalin dan IGD,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang terpapar covid-19 agar tidak panik. Bagi pasien yang tidak memiliki komorbid, kunci penyembuhannya adalah kekuatan sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang berada pada kondisi yang optimal, tubuhnya kemungkinan besar dapat bertahan dan melawan serangan infeksi hingga virus mati.
”Masalahnya, setiap orang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang berbeda. Itulah sebabnya ada yang berhasil sembuh dan ada yang ketika virus menyerang, daya tahan tubuhnya sedang menurun, sehingga tak bisa bertahan dari serangan,” jelasnya.
RA