Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo sedang melihat cara mengolah ikan di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus |
Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Kudus, Catur Sulistiyanto. Sebanyak 45 peserta yang diantaranya Kader PKK akan mengikuti pelatihan selama tiga dalam mengolah makanan berbahan dasar ikan nila. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari TP PKK, karena turut mengkampanyekan Gemarikan serta pencegahan stunting.
“Saya sebagai Wakil Ketua I TP PKK maupun pribadi sangat mengapresiasi Dinas Pertanian dan Pangan yang telah memfasilitasi kegiatan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan program PKK, yakni dalam mengampanyekan program gemarikan dan penanganan stunting,” ujar Mawar Hartopo dalam sambutannya.
Dirinya mengungkapkan bahwa angka stunting di Kudus masih stagnan pada 4,71 persen dan belum mengalami penurunan. Oleh sebab itu, Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) menjadi penting dalam upaya peningkatan gizi anak balita. Pihaknya berharap, ikan dapat menjadi menu wajib setiap hari, karena harganya yang terjangkau dan mengandung banyak protein.
“Tiap hari minimal ada satu menu ikan, harganya juga terjangkau dan disukai anak-anak dan dewasa. Tak perlu ikan mahal, yang harganya terjangkau seperti lele dan nila juga kaya akan protein yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak,” tuturnya.
Sementara itu, Catur Sulistiyanto menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung pemberdayaan kader PKK sebagai garda terdepan dalam mengampanyekan program gemarikan dan penanganan stunting. Maka dari itu, kolaborasi dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat memberi manfaat yang dapat ditularkan kepada masyarakat.
“Berharap kegiatan selama tiga hari kedepan dapat berjalan lancar, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain kegiatan ini, kami juga sedang melakukan pengolahan pangan lokal sebagai alternatif beras,” jelasnya.
Usai membuka kegiatan, Mawar Hartopo, juga berkesempatan menengok pelatihan pengolahan pangan lokal, sebagai sumber karbohidrat alternatif selain beras.
RA