KlikFakta.com, KUDUS – Tim Asistensi Polda Jawa Tengah menyambangi Kampung Siaga Candi di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (10/03) pagi tadi.
Pada kesempatan itu, Desa Gulang berhasil memukau tim asistensi dengan program ketahanan pangan yang dimilikinya.
Kabag Binopsnal Ditbinmas Polda Jateng AKBP Iwayan Tudi Subawa mengatakan, kegiatan asistensi ini dilakukan sebagai bentuk tindaklanjut instruksi Kapolda Jawa Tengah terkait pelaksanaan Kampung Siaga Candi.
Di Kabupaten Kudus sendiri, lanjut dia, ada 7 desa yang akan disambangi dan melihat bagaimana penerapan protokol kesehatan masyarakat di lapangan.
Khususnya di Desa Gulang, yang telah menyandang gelar juara 1 Lomba Kampung Siaga Candi tingkat Kabupaten Kudus yang diadakan oleh Polres Kudus.
“Alhamdulillah, kami melihat hasil dilapangan sejauh mana kegiatan kegiatan kampung siaga candi yang diawaki masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Berdasarkan wawancara dan data yang disampaikan oleh kades, babinkantibmas dan babinsa, ternyata apa yang ada di gulang ini sudah berjalan sesuai dengan SOP yang ada,” katanya.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasinya terhadap program ketahanan pangan yang dimiliki oleh Desa Gulang. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, potensi ekonomi masyarakat masih bisa berjalan dan berkembang, minimal dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
“Seperti yang tadi sudah ditayangkan, ada produksi lele dan jamur di Desa Gulang milik masyarakat. Harapannya, apa yang diperbuat masyarakat terkait ketahanan pangan ini bisa disosialisasikan untuk bisa dijual dan dipromosikan secara luas. Sehingga apa yang diproduksi disini bisa diketahui kabupaten lain,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gulang Aris Subhkan mengakui bahwa produksi ketahanan pangan di desa setempat memang masih bersifat internal warga.
“Ini kan baru memproduksi awal. Seperti jamur itu masih untuk mencukupi kebutuhan diantara warga Gulang saja. Kedepannya, kita ada rencana untuk memasarkannya lebih luas lagi,” ujarnya.
Aris juga mengungkapkan, ada banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di Desa Gulang. Bahkan, potensi lele dan jamur warga sempat disumbangkan kepada pemdes, untuk selanjutnya disalurkan kepada warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi.
Hanya saja, lanjut Aris, untuk pemasaran masih bersifat terbatas dan masih diutamakan untuk membantu kebutuhan warga setempat.
Lebih lanjut, terkait dengan pelaksanaan PPKM Mikro, sejauh ini tidak menemukan kendala yang berarti. Masyarakat bisa tertib melaksanakan protokol kesehatan dan bergotong royong dalam mensukseskan program jogo tonggo.
“Alhamdulillah, Desa Gulang nihil kasus positif covid-19 sejak januari,” pungkasnya.