Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Temuan Fosil Dua Gading Gajah Museum Patiayam Kudus, Lilik: Kado Akhir dan Awal Tahun


20210218 103629
Caption: Kabid Kebudayaan pada Disbudpar Kabupaten Kudus, RR Lilik Ngesti W sedang menunjuk temuan fosil gading gajah baru di Museum Patiayam Kudus (foto:KlikFakta.com)


KlikFakta.com, KUDUS –
Fosil Gading Gajah purba yang ditemukan oleh warga Dusun Sudo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati, Jawa Tengah, telah dilakukan penyelamatan oleh tim ekskavasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus. Temuan tersebut merupakan kado awal dan akhir tahun. 
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Kebudayaan pada Disbudpar Kabupaten Kudus, RR Lilik Ngesti W.
“Ini merupakan kado akhir tahun dan awal tahun yang sangat indah sekali,” kata Lilik di lokasi Museum Patiayam Kudus, Kamis (18/2/2021).
Menurut dia, untuk temuan situs purbakala di daerah Perbukitan Patiayam hampir setiap hari ada. setelah pihaknya mendapati laporan adanya temuan fosil, tim ekskavasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, melakukan penyelamatan fosil gading gajah purba yang ditemukan di Dusun Sudo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margojero, Pati.
“Ada yang panjangnya 183 cm, 145 cm dan yang paling kecil 73 cm dan ada fragmen kecil tulang rusa purba dipermukaan tanah. Jadi warga itu melaporkannya ke Museum Situs Purbakala Pati Ayam, setelah itu kami lakukan pengangkatan dengan BPSMP Sangiran, hingga Kamis (11/2/2021) kemarin,” katanya.
“Jadi temuan di situs purbakal itu sering sekali, hampir setiap tahun, bahkan kalau kita rajin pun setiap bulan biasa ditemukan,” sambungnya.
Lebih lanjut, ada tiga fosil gading gajah purba yang ditemukan warga beberapa titik di Desa Wangunrejo. Kecamatan Margorejo, Pati. Ukuranya pun berbagai macam. Dan untuk luasan perbukitan cagar budaya, ada sekitar 500 meter.
Tak menutup kemungkinan, tambah Lilik, akan ada banyak sekali fosil-fosil purbakala yang akan ditemukan disana. Sebab, banyak sekali fosil purba yang tersimpan disana.
Sementara itu, Konsevator Fosil Museum Patiayam Jamin menjelaskan, dari ketiga fosil yang ditemukan dua diantaranya merupakan satu kesatuan yakni pangkal dan ujung gading gajah purbakala. Keduaanya ditemukan di dua titik dengan radius satu meter.
“Jadi karena peristiwa alam keduanya putus dan tergeser. Itu yang 183cm yang ujung dan yang 145cm yang pangkalnya, setelah diletiti itu tiap ujungnya diameternya sama. Berarti itu panjangnya satu kesatuan sekitar tiga meter lebih, kalau fosil gajah yang satu itu sudah beda,” jelasnya.
Selain itu, di akhir tahun kemarin pihaknya juga mengeksevasi fosil gading gajah pubakala yang berbentuk utuh dengan panjang berkisar hampir tiga meter.
“Itu kami lakukan eksevasi bersama BPSMP Sangiran 2 bulan yang lalu sekitar bulan Desember, selama dua pekan. Itu juga temuan warga yang juga berada di area perhutani,” tandasnya.
Diketahui, rata – rata fosil yang ditemukan di lapisan formasi slumprit. Kurang lebih berusia sekitar 700 sampai 1,5 juta tahun yang lalu atau yang dikenal dengan masa situs pleistosen.


S Rahayu.
Share: