Gambar oleh: Emi Lestari. |
KlikFakta.com, KUDUS – Keadaan tampak tenang di Pasar Kliwon. Suasana hening menyelimuti tempat ini Senin 15/02/2020. Tempat yang identik dengan keramaian ini, berubah menjadi hening selama pandemi Covid-19 di Kudus.
Para pedagang di pasar kliwon terlihat berantusias membuka toko mereka. Harapan barang dagangan terjual hari ini menjadi salah satu alasannya. Entah sampai kapan pendemi ini akan usai. Rasa optimis mereka masih terjaga meski terlihat tidak semua toko buka. Mulai dari pedagang makanan hingga pedagang baju merasakan dampaknya.
Tampak Sebagian ruko masih tutup di siang hari. Suasana pembeli pun hanya terdengar beberapa patah kata saja. Menunggu pembeli yang datang, para penjual sambil bercanda gurau dengan penjual di sebelahnya.
Musim penghujan menambah suasana hening di pasar hari ini. percikan air hujan terdengar jelas namun tidak dengan suara tawar menawar barang yang biasa dilakukan di pasar. Kebersihan di pasar Nampak terjaga karena tidak nampaknya jejak sandal kotor atupun jejak telapak kaki.
Suasana tersebut membuat penjual kadang menutup tokonya lebih awal. Alasannya karena mereka merasa hanya ada sedikit pengunjung yang datang ke pasar. Perasaan ingin beralih menjual barang yang lain namun lagi-lagi ada hambatan modal. Mereka hanya bisa menjual barang dagangannya yang sudah ada untuk bisa menghasilkan uang belanja harian.
Aris Setiawan salah seorang pedagang baju yang merasa mengalami penurunan pendapatan selama pandemi. Biasanya 2 bulan sebelum lebaran banyak yang sudah order berbagai model baju. Namun, dari tahun kemarin penjualan baju masih standar dan bahkan menurun.
Penjualan barang juga dilakukan secara online. Melalui telepon dan whatsapps saja. Penjualan tidak dilakukan secara online dengan aplikasi belanja online karena dirasa pembeli akan lari ke toko yang lain dengan harga yang lebih murah.
Tidak dipungkiri masyarakat memilih belanja online di masa pandemi ini. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk membuka toko juga secara offline. Banyak masyarakat terutama ibu-ibu yang masih memilih membeli baju secara offline karena ingin memilih secara langsung kualitas bahan dan jenis modelnya.