Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Cegah Banjir, Pemkab Kudus Perlu Beri Perhatian Pompa Penyedot Air Banjir


Caption: Sayid Yunanta Komisi D DPRD Kudus yang juga warga Desa Jati Wetan dan perangkat desa setempat meninjau pompa air dari BBWS (foto:klikfakta.com).


KlikFakta.com, KUDUS – Anggota Komisi D DPRD Kudus, yang juga warga Jati Sayid Yunanta meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus agar selalu memperhatikan pompa penyedot air banjir, khususnya yang ada di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Sayid Yunanta mengatakan, dengan adanya bantuan pompa tersebut bisa dijadikan sebagai bahan kajian untuk Pemkab Kudus. Untuk bisa menambah kapasitas pompa yang ada ataupun menambah unit.
“Pompa disini memang perlu dikaji lagi. Supaya bisa membantu mempercepat surutnya air ketika air sudah menggenangi pemukiman warga,” ucap Sayid saat di temui awak media di lokasi banjir Desa Jati Wetan, Minggu (21/2/2021).
Sayid Yunanta Komisi D DPRD Kudus yang juga warga Desa Jati Wetan menggenakan topi dan di dampingi perangkat desa setempat (foto:klikfakta.com).
Dua pompa yang sudah ada, lanjut dia, dirasa memang belum mencukupi menyedot air yang menggenangi pemukiman warga tersebut.
“Penambahan pompa ini, bisa dijadikan sampel bahwa ini memang cukup membatu, disaat air yang menggenangi pemukiman warga cukup banyak. Ini bisa jadi bahan kajian untuk pengadaan unit pompa tambahan,” tandasnya.
Sementara itu, dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membantu penyediaan pompa untuk menyedot air yang masih menggenangi pemukiman warga.
Lantaran, dua pompa yang sudah ada dam curah hujan yang masih tinggi membuat banjir yang menggenangi pemukiman tak kunjung surut hingga tiga pekan lamanya.
Ditempat yang sama, Dana Trisapto, operator pompa BBWS pemali juana mengatakan, pompa untuk membantu menyedot air yang ada di pemukiman warga sudah didatangkan semenjak empat hari yang lalu. Namun, selang beberapa saat pompa tersebut mengalami masalah.
“Karena mesin pompa yang kemarin itu trobel, ditarik lagi dan semalam di ganti pompa yang baru. Ini sudah bisa beroprasi,” katanya.
Setiap harinya pompa tersebut mampu menyedot selama delapan jam berkala. Dan membutuhkan waktu satu jam yang digunakan untuk perawaatan dan pendinginan mesin.
“Delapan jam itu mesin nyala, satu jam untuk pendinginan mengisi air radiator dan pengisian solar. Pompa ini permenitnya mampu menyedot 6 kubik,” jelasnya.
S Rahayu.
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *