Pelaksanaan musyawarah tokoh masyarakat, pengurus Masjid dan Musholla warga Desa Ring Satu PLTU. (KF.Ali) |
Klikfakta.com, JEPARA – Limbah Scrap PLTU selalu menjadi polemik di tengah masyarakat ring satu PLTU Tanjung Jati B Desa Tubanan, limbah yang memiliki nilai ekonomis tersebut selalu mendapat hadangan dari warga saat akan keluar dari PLTU, menurut warga selama ini tidak pernah ada kejelasan dari pihak perusahaan yang menjual maupun membeli limbah Scrup. padahal bagi mereka seharusnya hasil penjualan limbah scrap bisa di gunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar yang terkena dampak dari kegiatan pembangunan PLTU Unit 5 & 6.
Melihat polemik yang selalu terjadi di tengah masyarakat, sejumlah tokoh masyarakat maupun pemuka Agama. melalui yayasan Al Ikhlas mengundang seluruh elemen masyarakat yang terdiri dari Organisasi Masyarakat, Kelompok Pemuda dan Pengurus Masjid maupun Musholla.
Eko Supakri ketua yayasan AL IKHLAS menjelaskan, Ia mengundang seluruh tokoh masyarakat ring satu Pltu. Desa Tubanan, Kaliaman, Wedelan dan Kancilan, untuk melakukan rembuk dan musyawarah terkait pengelolaan limbah Scrap agar nantinya tidak ada permasalahan di kemudian hari.
“Semua hadir, kita undang seluruh tokoh masyakat dan pengurus masjid maupun musholla, kita tidak ingin kedepan selalu ada polemik pengeluaran limbah scrap” ujar Eko Supakri
Selain itu, ia melalui yayasannya berencana mengelola limbah Scrap agar hasil dari penjualan limbah tersebut sebagian bisa untuk pembangunan gedung sekolah yang sedang di rintis oleh yayasan Al Ikhlas, serta untuk kepentingan masyarakat Desa Ring satu Pltu.
“Selama ini selalu ada permasalahan dari limbah scrap, untuk itu kita juga berencana mengelola limbah scrap agar nantinya hasil dari limbah sebagian bisa untuk pembangunan yayasan al Ikhlas dan lainnya bisa untuk kepentingan masyarakat” Katanya.
Fahrur Rozi, pengurus musholla Al Mubarok Desa Kancilan. Mengaku mendukung usulan dari yayasan Al lkhlas, meski Saat menerima undangan ia tidak berfikir bahwa undangan tersebut dimaksudkan untuk membahas permasalahan tersebut.
“Awalnya saya berfikir kita di undang karena ada bantuan atau mendapat bagian dari limbah Scrap dari Pltu, tapi saat disini ternyata yayasan Al Ikhlas berencana mengelola limbah scrab, namun saya tetap mendukung usulan tersebut apalagi jika nantinya hasil dari limbah scrab untuk kepentingan masyarakat dan saya juga berharap panitia harus transparan dalam mengelola limbah scrap”. Ujar Fahrur Rozi saat sesi tanya jawab
Lebih lanjut. Eko menjelaskan, nantinya sesuai dengan hasil musyawarah bersama organisasi masyarakat, kelompok pemuda, pengurus Masjid dan Musholla yang di selenggarakan di gedung yayasan Al Ikhlas Senin (10/06/2019). Ia berencana akan mengirim surat pormohonan audiensi dengan pihak PLTU Tanjung Jati B unit 5 & 6 serta pihak PT. Sumitomo Corporation & Wasamitra (JOSW) dan juga mengirimkan proposal agar nantinya pengelolaan limbah Scrup bisa di berikan ke masyarakat melalui yayasan al Ikhlas.
“Hasil dari musyawarah ini nanti kita akan mengirim surat ke pihak Pltu untuk melakukan audiensi dan kita akan menyampaikan apa yang sudah di sepakati oleh warga sekitar Ring satu Pltu” tandas Eko.