KlikFakta.com, Jepara – Sejumlah desa di Kabupaten Jepara saat ini sudah terasa krisis air bersih. Setelah Desa Raguklampitan Kecamatan Batealit, kini ditambah tiga desa yang juga mengalami krisis air. Mereka mulai mengajukan permohonan bantuan droping air.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jamaludin mengatakan, selain Desa Raguklampitan, juga disusul Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa, Desa Datar Kecamatan Mayong, dan Desa Guyangan Kecamatan Bangsri.
“Meskipun mereka sudah mengajukan surat permohonan droping air bersih, pasokan air bersih akan dilakukan ke desa-desa apabila pihak pemerintah desa sudah menginformasikan benar-benar butuh. Sebab, desa-desa tersebut merupakan desa yang lengganan kekeringan setiap tahun. Jadi mereka tiap tahun memang mengajukan permohonan ke kami,” ujar Jamaludin, Selasa (16/8/2016).
Menurut dia, sampai saat ini BPBD baru melakukan droping air bersing ke satu desa, yaitu Desa RaguklampitanKecamatan Batealit. Sedangkan untuk desa yang lain belum menunggu informasi mendesak untuk didroping air.
“Desa-desa yang setiap tahunnya mengalami kekeringan, maka kami himbau untuk segera mengajukan permohonan, karena droping air juga butuh persiapan,” terangnya.
Jamal menandaskan, nantinya droping air bersih akan diprioritaskan pada desa-desa yang warganya benar-benar kesulitan mendapatkan air bersih. Dari 16 kecamatan di Jepara, sebanyak 11 Kecamatan berpotensi mengalami kekeringan. Masing-masing kecamatan, rata-rata empat desa yang mengalami kekeringan setiap tahunnya.
Sementara itu, Camat Karimunjawa M Taksin mengatakan, kekeringan yang terjadi di Desa Kemujan belum begitu parah. Warga yang sumur-sumurnya mulai mengering masih bisa mendapatkan air bersih dari sumur warga lainnya.
“Kebutuhan air di Kemujan masih cukup. Memang sudah ada beberapa warga yang mulai mengambil air dari sumur-sumur tetangga,” kata Taksin. (KlikFakta/012)