KlikFakta.com, Jepara – Perpustakaan sebagai Jendela Ilmu dan Jendela Dunia ini disadari betul UNISNU (Universitas Nahdlatul Ulama) Jepara. Hal ini dibuktikan dengan diresmikannya perpustakaan yang cukup megah dan representative di Kompleks Kampus Unisnu Jepara.
Acara peresmian dilakukan Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi dan diteruskan dengan bedah Buku Hisbah – Istitusi pengawasan Publik. Dengan menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya Sapto Waluyo dari Hisbah Center Jakarta dengan materi Buku Hisbah dari sisi narasi, Dr. Haji Abdullah Hehamahua SH MM Mantan Penasihat KPK dengan materi Diskripsi Buku Al Hisbah, H. Asrul Sani SH MSi anggota DPR RI/Sekjen DPP PPP dengan materi Kajian dan Analisis Politik di Indonesia.
Kegiatan rangkaian gedung perpustakaan Unisnu ini diselenggarakan di Gedung MWC NU Tahunan, Kompleks Kampus UNISNU Jepara. (23/08 2016)
Disamping beberapa nara sumber diatas masih ada beberapa pemakalah dan nara sumber yang turut diundang pada acara bedah Buku Hisbah – Institusi Pengawasan Publik. Yaitu makalah tentang Kajian dan Analisis Tatanan Birokrasi Pemerintahan di Indonesia oleh Drs. H Al Muzzammil Yusuf MSi DPR RI dari PKS, Kajian dan Analisis Hukum & Tatanan Kemasyarakatan oleh Drs. H. Noor Ahmad MA DPR RI Partai Gerindra, Kajian dan Analisis Penegakan Hukum di Indonesia Arteria Dahlan SH MH DPR RI dari PDIP.
Kajian dan Analisis Pengembangan Demokrasi di Indonesia Prof Dr. Porwa Santosa MA dari UGM Yogyakarta. Serta Datuk Mohammad Ezam Moh Nor dari Malaysia dengan materi Kajian dan Analisis Gerakan Pemberantasan Korupsi/Penyelewengan Penguasa.
Sementara itu Direktur Pasca Sarjana Unisnu Dr. KH. Ahmad Barowi MAg, juga tampil sebagai keynote speaker Menyoroti Idealitas dan Realitas Pemikiran Sang Penulis Buku.
Bupati Jepara menyambut gembira atas berdirinya Gedung Perpustakaan Unisnu yang cukup megah dan menyejukkan. Dengan demikian akan memberikan nuansa ketenangan dan keseriusan dalam mengkaji ilmu. Utamanya lewat budaya “Membaca”, sebagaimana dianjurkan dalam Al Qur’an. Membaca juga sebagai jendela ilmu bahkan jendela dunia. Khusus dalam bedah buku hisbah memang sudah dikembangkan sejak Khalifah Umar Bin Khotob.
“Yang intinya pengawasan paling efektif adalah pengawasan dari diri sendiri. Karena setiap saat malaikat Roqib dan Atid selalu mengawasi dan mencatat segala amal perbuatan kita. Lewat kegiatan yang baik ini marilah kita saling mengingatkan dan mawas diri untuk kebaikan kita bersama, utamanya kebaikan di Mata Allah SWT,” kata Marzuqi.
Semenatara itu Rektor UNISNU, Dr. Sadullah Assaidi MAg menyoroti pemikiran Ibnu Taimiyah tetap masih relevan dengan kekinian. Baik dalam pengawasan formal maupun informal. Bedah buku karya Imam Ibnu Taimiyah oleh Hibah Centre ini dimoderatori Ketua Program Study Manajemen Pendidikan Islam Pasca Sarjana Unisnu Dr. H. Zubaidi MPd.
Kesimpulan pelaksanaan bedah buku, diantaranya perguruan tinggi harus mengambil peran strategis dalam pengawasan public. Selian masuk dalam pengawasan secara informal, juga harus ada jaringan. Sehingga perguruan tinggi bisa mengisi lembaga-lembaga pengawasan. [KlikFakta.com/012/Ed]