Bupati Kudus Mustofa mencicipi buah Parijoto di kawasan gunung Muria |
KlikFakta, Kudus – Siapa yang tidak ingin memiliki anak dengan wajah cantik dan tampan. Hampir semua orang menginginkannya, namun tidak semuanya mengetahui cara agar memiliki anak dengan wajah yang diidam-idamkan. Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di kawasan makam Sunan Muria ada sejumlah pedagang yang menjual buah yang memiliki khasiat menjadikan anak yang lahir memiliki wajah cantik dan tampan.
Buah tersebut dikenal sebagai buah parijoto. Siapa sangka, banyak warga yang meyakini buah tersebut mampu menjadikan anak yang lahir berwajah cantik maupun tampan dengn warna kulit putih dan halus, ketika buah itu dimakan sang ibu saat hamil. Begitu pula bagi pasangan yang belum memiliki anak. Dengan memakannya, dipercaya dapat segera mempunyai momongan.
Buah itu cukup mudah ditemui di kawasan gunung Muria, Kudus. Saat berziarah di makan Sunan Muria di Kudus, peziarah akan menemui sejumlah pedagang yang menjajakan buah parijoto di kompleks wisata religi itu. Buah dengan warna ungu kemerah-merahan saat matang itu dijual dengan harga berkisar Rp 15.000-Rp 20.000.
Buah tersebut berukuran cukup kecil dan menggerombol dalam setiap tangkainya. Rasa buahnya asam yang bercampur dengan sepat. Parijoto merupakan tanaman peninggalan atau warisan Sunan Muria.
Ketua Paguyuban Masyarakaat Pelindung Hutan (PMPH) Pegunungan Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Muhamad Sokib Garno Sunarno, mengatakan, buah itu merupakan tanaman yang tumbuh di lereng-lereng pegunugan dan di hutan yang berada di ketinggian 800-2.300 meter di atas permukaan laut. Di Pegunungan Muria Kudus, parijoto banyak tumbuh di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut.
Namun, saat ini, parijoto sudah dibudidayakan sebagai tanaman hias karena bentuk buahnya yang cukup menarik dengna warna mencolok. Tanaman yang termasuk jenis perdu dengan nama latin Medinilla Speciosa serta Anggur Asia (Showy Asian Grapes) itu merupakan primadona Pegunungan Muria, Kudus.
“Tidak ada waktu tertentu untuk panen parijoto. Buah ini dapat dipanes setiap saat,” imbuh Sokib.
Menurutnya, parijoto merupakan satu diantara tanaman yang membawa dirinya meraih Kalpataru 2016 pada kategori Pembina Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ia bakal menerima penghargaan tersebut di Siak, Riau dari Presiden Joko Widodo. (KF-010)