Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pemilihan Wakil Rektor Tak Transparan, BEM dan DPM UMK Ngadu ke Bupati Kudus

AVvXsEiriEq3Hl KwQT4wtKOM44XIXg1TlYvl76Ce48fN0H32SobvROm1E8ef27pzqncCka7 03vMeUvsuHEv9n2IspFPpz0rqNDq0LReunbEFxdZiv0pUaK 2ELOn9ujq F7Fliatb4XBDjwETo8uwjSum1MBGX6J8phXBq6FYRzTqL9TgEBjT2qec5eIzS=s320


KlikFakta.com, KUDUS
– Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Kampus (DPM) Universitas Muria Kudus (UMK) mengadu kepada Bupati Kudus HM Hartopo terkait pemilihan wakil rektor yang dianggap tidak transparan.

Tak hanya sampai disitu, BEM dan DPM juga mengadukan adanya intimidasi kepada mahasiswa oleh salah satu oknum dosen.

Menanggapi hal tersebut, Hartopo memanggil perwakilan BEM, DPM, ketua Yayasan Pembina (YP) UMK J Wahyu Wardhana dan pengawas untuk melakukan audiensi, di Pendopo Kabupaten Kudus, Jum’at (8/10).

Hartopo mengatakan, untuk ketua YP dan pengawas diundang supaya bisa ikut mendengarkan keluh kesah dari mahasiswa secara langsung. Pihaknya juga akan menindak lanjuti aduan tersebut.

“Kami akan menindaklanjuti permasalahan ini. Setelah mendengar laporan mahasiswa, manajemen di UMK harus diperbaiki,” ucapnya.

Bupati juga menegaskan adanya intimidasi di area kampus tidak dibenarkan. Pasalnya kampus adalah tempat mahasiswa belajar untuk mencapai cita-cita. Civitas akademika harus bersinergi menciptakan kondusifitas sehingga mahasiswa nyaman untuk belajar dan berorganisasi. Hartopo mendukung berbagai evaluasi sehingga UMK menjadi tempat yang kondusif untuk belajar dan lebih maju.

“Kampus itu kan tempat para mahasiswa belajar dengan nyaman. Jadi adanya oknum dosen yang mengintimidasi mahasiswa sangat disayangkan,” paparnya.

Terakhir, orang nomor satu di Kudus itu meminta Ketua Yayasan UMK agar melindungi mahasiswa yang terbuka menyampaikan keluh kesahnya. Sehingga, tidak ada lagi intimidasi maupun ancaman Drop Out.

“Kami minta pak Ketua Yayasan agar bisa mengayomi dan melindungi kawan-kawan mahasiswa. Jangan sampai ada mahasiswa yang dikeluarkan,” imbuhnya.

Sementara itu, ketua Yayasan Pembina (YP) Universitas Muria Kudus, J. Wahyu Wardhana mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kudus yang telah mendengarkan aspirasi dari para mahasiswa. Pihaknya akan melaksanakan tindaklanjut kepada rektor terkait laporan mahasiswa. Wahyu pun siap melindungi mahasiswa dari intimidasi kampus apabila terdapat pemberitaan negatif dari media massa.

“Kami akan tindaklanjuti ke rektor terkait laporan mahasiswa. Kami juga siap melindungi mahasiswa kalau sampai ada intimidasi dari kampus terkait pemberitaan negatif media setelah pertemuan hari ini,” paparnya.

Ra

Share: