KlikFakta.com, Jepara – Dalam rangka mengenalkan komoditas perkebunan kapulaga kepada petani hutan, Bidang Litbang Bappeda Jepara menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Kapulaga Sebagai Komoditas Tanaman Sela Di Bawah Tegakan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada selasa (30/11) di desa Sumosari ini, diikuti oleh anggota kelompok tani Rukun Santosa III desa Sumosari Kecamatan Batealit. Sejumlah 30 peserta mengikuti pemaparan tentang teknik budidaya kapulaga, hingga membahas potensi bisnis dari komoditas kapulaga.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Abdullah Kharish, SP. selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kehutanan Kecamatan Pakis Aji Jepara.
Dalam pemaparannya, mas Dul (sapaan akrabnya Abdullah Kharish) menyampaikan tentang bagaimana mudahnya menanam dan merawat kapulaga. Hal ini karena, tanaman kapulaga tidak membutuhkan perawatan khusus.
“Menanam Kapulaga ini mudah sekali. Hanya ditanam sekali di tanah, kemudian menunggunya berbunga dan memanen seterusnya” ungkapnya pada para peserta.
Kapulaga sendiri merupakan komoditas rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat. Selain untuk kebutuhan bahan bumbu masakan, kapulaga juga menjadi salah satu bahan kebutuhan farmasi.
Kapulaga akan tumbuh dengan optimal jika dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian minimal 200 meter diatas permukaan laut. Hal ini sangat cocok jika menjadi komoditas bagi petani di wilayah pegunungan di Kabupaten Jepara. Jadi selain petani mengembangkan komoditas kopi, mereka juga dapat membudidayakan kapulaga sebagai tanaman sela di bawah tanaman kopi mereka.
Dalam kesempatan itu, peserta yang hadir mendapat bantuan bibit kapulaga yang dapat dibudidayakan di lahan mereka. Hapannya mereka semakin antusian untuk membudidayakan tanaman kapulaga sebagai salah satu komoditas unggulan mereka, selain tanaman tegakan di lereng pegunungan.
Sementara itu, Kabid Litbang Bappeda Jepara, Elly Widiyastuti, STp., MM., yang mendampingi dan membuka acara tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi adanya minat dan keinginan yang tinggi dari petani di kawasan desa Sumosari, sehingga pihaknya mencoba memfasilitasi adanya pelatihan ini.
“Awalnya karena adanya surat permohonan dari kelompok tani, terkait hal ini. Sehingga kami mencoba memfasilitasinya” terangnya.
Elly menambahkan, dengan adanya tambahan wawasan dan pengetahuan petani tentang teknik budidaya kapulaga ini, ditambah tentang potensi bisnis yang bagus dari komoditas kapulaga harapannya akan semakin banyak petani yang membudidayakannya. Sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan petani di lereng pegunungan.
(YOVIE)