KlikFakta.com, KUDUS – Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mendadak ramai pada Kamis sore, 6 November 2025.
Pasalnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyerahkan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) dari PT Djarum secara simbolis kepada penerima manfaat. Sekaligus mengunjungi rumah baru Roisnan, salah satu penerima.
Tidak sendirian, Maruarar Sirait hadir bersama Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi, Bupati Kudus yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Revlisianto Subekti, serta didampingi Chief Operating Officer (COO) PT Djarum Victor Rachmat Hartono dan General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto.
Maruarar juga sempat berdialog dengan Roisnan terkait rumah barunya ini.
Roisnan yang kini berusia 51 tahun kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan.
Ia awalnya tinggal di rumah peninggalan orang tua yang sudah lapuk dan berlantai tanah.
Usai direnovasi atau dibangun total, pondasi rumah Roisnan jadi lebih kokoh dan berlantai keramik.
“Apa perubahan paling penting buat bapak?,” tanya Menteri PKP.
“Perubahannya sudah dibangun dengan kuat pak, roso”.
“Sangat senang sekali Pak. Sangat puas Pak,” jawab Roisnan.
RSLH ini merupakan salah satu wujud komitmen Djarum Group dalam mendukung upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan ekstrem serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
“Program Rumah Sederhana Layak Huni dari PT Djarum bukan sekadar pembangunan fisik rumah, tetapi juga pembangunan martabat dan harapan masyarakat. Inisiatif ini sejalan visi pemerintah untuk memastikan setiap warga negara bisa punya tempat tinggal yang layak. Jadi terima kasih kepada Djarum Group,” ucapnya usai meninjau rumah baru Roisnan.
Lebih lanjut, Maruarar menyatakan tidak ragu menyebut Djarum sebagai perusahaan yang paling banyak membangun dan merenovasi rumah untuk masyarakat tidak mampu.
Hingga 2025, PT Djarum sudah membangun 517 rumah yang tersebar di Kudus, Blora, Grobogan, Demak, Pemalang, Temanggung, dan Rembang.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi kolaborasi baik dengan PT Djarum dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrim, tidak hanya di Kabupaten Kudus, namun juga di berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Ia menilai program Rumah Sederhana Layak Huni mampu memberi dampak sosial yang nyata dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
“Karena tujuannya adalah angka kemiskinan menurun dan masyarakat menjadi sejahtera. Maka kolaborasi pemerintah dan swasta harus berjalan. Program RSLH dari PT Djarum ini adalah contoh nyata bagaimana pemerintah dan swasta bergotong-royong bersama untuk mengentaskan kemiskinan, dengan memberantas atau mengurangi rumah yang tidak layak huni,” jelasnya.
Chief Operating Officer PT Djarum, Victor Rachmat Hartono mengatakan, PT Djarum terus berkomitmen menghadirkan berbagai program sosial yang bisa berdampak langsung dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan Program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) tak hanya diukur dari jumlah rumah yang dibangun, tapi dari perubahan nyata yang dirasakan keluarga penerima manfaat, baik secara sosial, ekonomi, maupun psikologis.
“Melalui Program RSLH, kami berupaya memberikan hunian yang tidak hanya layak dan aman, tetapi juga mampu menjadi fondasi bagi peningkatan kesejahteraan keluarga. Kami percaya bahwa rumah yang layak adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik.” jelas Victor Rachmat Hartono.
Selain renovasi rumah, PT Djarum juga meluncurkan Program Sanitasi Terpadu Djarum sebagai program pelengkap RSLH untuk membenahi sanitasi jamban.
“Rumah yang layak harus diiringi dengan lingkungan yang sehat. Melalui program Sanitasi Terpadu Djarum, kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya memiliki tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga hidup dalam lingkungan yang bersih dan mendukung tumbuh kembang anak-anak yang sehat,” tutur General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto .
Sampai bulan Oktober 2025 ini, PT Djarum telah membangun 2.103 sanitasi aman dan sambungan PDAM di tiga kabupaten di Jawa Tengah.
Rinciannya, 1.444 di Kudus, 366 di Temanggung, dan 293 di Wonogiri.
Tak hanya bantuan fisik, PT Djarum juga memberikan edukasi dan pendampingan masyarakat, agar mereka menjadi pelaku utama dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.







