Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Drainase Jalan Mlati Kidul-Jepang Pendem Kudus Ditarget Selesai 90 Hari

Pengerjaan proyek pembangunan drainase di Jalan Mlati Kidul-Jepang Pendem, turut Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus

KlikFakta.com, KUDUS – Pengerjaan proyek pembangunan drainase di Jalan Mlati Kidul-Jepang Pendem, turut Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang dimulai sejak 20 Agustus 2025 masih terus berlangsung.

Enam hari setelah dimulai, tepatnya Selasa, 26 Agustus 2025, pekerjaan dengan nomor kontrak 602/KONTRAK/PPK/03.06-11/TBD/2025 tersebut sudah berjalan 15 persen.

Proyek ini dibangun dengan alokasi anggaran Rp621.418.000 dari APBD Kudus tahun 2025.

Sementara penyedia jasa kegiatan pembangunan sistem drainase adalah CV Karya Bersama.

Pelaksana dari CV Karya Bersama, Ma’ruf Firmansyah mengungkapkan, tanggal kontrak kegiatan ini adalah 1 Agustus 2025 dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender.

Pekerjaan drainase Jalan Mlati Kidul-Jepang Pendem hanya fokus di sisi Timur jalan.

Sementara panjangnya kurang lebih 280 meter dengan tinggi saluran 70 sentimeter dan lebar 60 sentimeter.

Lalu ditambah tutup saluran dengan ketebalan 12 sentimeter.

“Ada pula pekerjaan pembersihan saluran atau normalisasi saluran, eksisting lama sekitar 40 meter,” terangnya saat ditemui di sela pekerjaannya pada Selasa (26/8).

Dengan adanya 14 orang pekerja, progres pekerjaan diklaim berjalan sesuai jadwal.

Ma’ruf membeberkan, meski belum ada sepekan pekerjaan dilakukan, galian drainase sudah mencapai 100 meter lebih.

Kemudian lantai kerja drainase juga sudah berjalan 70 meteran.

“Besok rencananya mulai pekerjaan dinding saluran. Targetnya 50 meter pengecoran dinding,” katanya.

Dengan masa kontrak pekerjaan 90 hari kerja, Ma’ruf optimis bisa menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggang waktu yang dijadwalkan.

“Target kami 90 kerja, tapi sebelum itu insyaallah sudah selesai. Sampai hari ini (Selasa, 26 Agustus 2025) progresnya sudah 15 persen,” tuturnya.

Ia menerangkan, tidak semua bagian saluran yang sedang dikerjakan akan diberi tutup.

Seperti halnya saluran di depan SD 5 Jepang tidak akan diberi tutup dan dibiarkan terbuka.

Keputusan ini diambil karena area tersebut digunakan untuk berjualan para PKL. Di samping itu, ketika hujan air akan mengalir ke arah depan SD.

Agar air bisa cepat surut dan tidak menggenang, drainase di titik tersebut diminta untuk dibiarkan terbuka.

“Drainase yang tidak ditutup nanti sekitar 17 meter, 263 meter lainnya nanti akan ditutup,” ungkapnya Ma’ruf.

Sebagai tambahan, sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo mengungkapkan bahwa Dinas PUPR Kudus mendapat anggaran DBHCHT 2025 senilai Rp 42 miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk 16 pekerjaan infrastruktur skala besar di wilayah Kudus hingga akhir tahun 2025.

Di antaranya untuk perbaikan jalan, pembangunan drainase, hingga pembangunan jembatan.

Share: