Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Rapat Koordinasi Pra Porprov di KONI Kudus Berlangsung Alot

rapat koordinasi pra Porprov yang digelar di sekretariat KONI Kudus, Jumat (23/5/2025)

KlikFakta.com, KUDUS – Ketegangan terjadi dalam rapat koordinasi pra Porprov yang digelar di sekretariat KONI Kudus, Jumat (23/5/2025) malam. Lantaran adanya permasalahan dana, data, dan koordinasi yang semrawut.

Pradipta Adi Nugraha, Ketua Pengkab POBSI Kudus yang mengaku mewakili sejumlah pengurus Pengkab, melontarkan kritik keras terhadap kepemimpinan Ketua KONI Kudus, Sulistyanto.

Dengan nada tinggi, Pradipta mempertanyakan kinerja dan komunikasi internal KONI menjelang pelaksanaan Porprov.

Menurutnya pengurus Pengkab tidak diberi ruang untuk menyampaikan pertanyaan dan aspirasi mereka.

“Tadi rencananya kan rapat ini membahas berkas untuk melengkapi praporprov dan porprov. Tapi kenyataannya, kita yang mau bertanya saja tidak diperbolehkan. Saya sampai diparani (dihampiri) Pak Sulis dan ditantang gini, ‘itu maksudnya apa?’,” kata Pradipta.

Ia juga mempertanyakan keabsahan dan mekanisme penyusunan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) yang menurutnya dilakukan tanpa melibatkan seluruh pengurus.

“Apakah NPHD itu benar-benar dirapatkan bersama pengurus dan bendahara? Atau hanya disusun sendiri? Kan kasihan pengurus yang tidak tahu apa-apa, termasuk Pengkab-Pengkab,” lanjutnya.

Pradipta menilai, minimnya komunikasi dan koordinasi dari Ketua KONI menyulitkan persiapan cabang olahraga menjelang Porprov. Ia bahkan menyarankan agar KONI Kudus sementara waktu divakumkan.

“Kalau memang Pak Sulis sudah tidak mampu dan tidak kuat, lebih baik mundur saja. Supaya jalannya lancar, kasihan Pengkab-Pengkab. Daripada Ketua KONI menyuruh kami demo, lebih baik diserahkan saja ke dinas. Kami hanya mau bertanya soal kesiapan data, anggaran, dan teknis pelaksanaan. Tapi malah dilarang,” ujarnya.

Menurut Pradipta, selama kepemimpinan Ketua KONI saat ini, Pengkab baru dua kali diajak berkumpul. Pertama saat acara halal bihalal, dan kedua pada rapat ini.

“Bayangkan saja, Pengkab di Kudus ini ada 48 sampai 52. Kalau anggaran cuma 2,5 miliar, sementara untuk sekretariat, tunjangan, dan staf KONI saja sudah menyedot banyak, kami Pengkab dapat apa?,” ungkapnya.

Dengan nada kecewa ia menyesalkan pertanyaannya yang dianggap tak sopan.

Ia juga mengungkapkan bahwa suasana rapat sempat memanas hingga nyaris terjadi tindakan fisik terhadap dirinya.

“Saya tadi hampir saja dipukul. Saksi banyak. Saya tadi benar-benar emosi, karena kami hanya ingin tanya baik-baik,” ujarnya.

Pradipta juga menyoroti soal  persiapan Porprov yang idealnya dimulai sejak satu hingga dua tahun sebelumnya. Namun nyatanya, hingga saat ini masih banyak hal mendasar yang belum jelas.

“Kita baru diminta data sekarang, padahal harusnya dari dulu sudah disiapkan. Praporprov itu bukan hal sepele, perlu persiapan matang. Bukan asal minta data tanpa kejelasan,” tegasnya.

Usai rapat, Ketua KONI Kudus Sulistyanto yang dikonfirmasi awak media menyebut pihaknya tetap berkomitmen untuk menjalankan persiapan Porprov sesuai agenda.

“Semua Pengkab sudah kami kumpulkan malam ini sesuai undangan. Tujuannya ya pembahasan praporprov. Kalau ada dinamika di luar tema, ya itu kita sesuaikan porsinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengakui anggaran saat ini belum turun.

“Tapi bukan berarti tidak ada komunikasi. Kita juga sudah koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” terang Sulistyanto.

Ia menjelaskan tidak ada ajakan demo yang sempat ditudingkan oleh beberapa pihak.

“Saya bilang ayo bareng-bareng, maksudnya kita koordinasi bareng ke pemangku kebijakan, bukan demo. Supaya aspirasi bisa disampaikan bersama-sama,” ujarnya.

Terkait pernyataan agar KONI divakumkan, Sulistyanto menolak memberikan komentar lebih jauh.

“Kalau itu, saya tidak mau berkomentar,” tutupnya.

Share: