Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

DKPP Jepara Minta Peternak Makin Waspada PMK

KlikFakta.com, JEPARA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara mengimbau kepada peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pasalnya, beberapa hewan ternak dari daerah Jawa Timur berpotensi membawa masuk PMK ke Jepara.

DKPP Jepara mencatat ada 90 kasus hewan ternak terjangkit PMK pada 2024. Per 31 Desember 2024, sebanyak 22 di antaranya masih dalam penyembuhan.

Dalam setahun 6 hewan ternak mati dan 2 harus dipotong paksa.

“Dari 90 kasus itu 60 sapi sembuh. Sisanya ada 22 yang masih dalam proses penyembuhan. Namun peningkatan kasus di Jawa Timur dan sebagaian Jawa Tengah membuat kewaspadaan kita tingkatkan,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) DKPP Jepara, Mudhofir, Jumat, 3 Januari 2025.

Ia membeberkan, kematian hewan ternak karena PMK terjadi paling tinggi pada Maret-April 2024. Lokasi terbesar sebaran PMK ada di Kecamatan Kembang, Bangsri, dan Keling.

Meski begitu, Mudhofir menyebut masih belum ada pembatasan hewan ternak masuk ke Jepara. Ia pun mengimbau peternak untuk tidak membeli ternak sakit atau tidak jelas kondisinya.

“Kalau pembatasan tidak ada tapi himbauan melalui sosial media dan surat resmi kepada kepala wilayah. Karena kalau menolak secara frontal itu ketika sudah daerah sebagai wabah,” ungkapnya.

Ia meminta para peternak agar bisa melakukan karantina mandiri hewan ternak yang berasal dari luar daerah selama 4-7 hari. Pasalnya, di saat itu tanda PMK bisa terlihat.

“Saat ini pasar hewan juga sedang sepi. Mereka juga banyak yang mulai mencari sapi ke kandangnya langsung atau ke peternak lokal,” papar dia.

Pihak DKPP juga menyiagakan 2 petugas kesehatan hewan di pasar hewan Bangsri serta menyediakan disinfektan gratis bagi peternak.

 

sumber: metrotvnews.com

Share: