Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Bupati Sam’ani Ingin Belajar Komputasional Diterapkan di Semua Sekolah di Kudus

Pembukaan Pelatihan Calon Pelatih Implementasi Berpikir Komputasional bagi pendidik PAUD di Wisma Ploso Djarum Kudus pada Senin (27/10/2025) (KlikFakta/Melina)

KlikFakta.com, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris berencana menerapkan pendidikan berpikir komputasional di seluruh PAUD di Kabupaten Kudus.

Hal ini ia ungkapkan usai membuka Pelatihan Calon Pelatih Implementasi Berpikir Komputasional bagi pendidik PAUD di Wisma Ploso Djarum Kudus pada Senin (27/10/2025).

Program ini merupakan hasil kolaborasi Kemendikbudristek, Bakti Pendidikan Djarum Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan INSPIRASI Foundation.

Diketahui pelatihan ini melibatkan 38 peserta yang berasal dari 15 provinsi. Adapun 4 guru PAUD dari Sumbawa Barat juga datang untuk membagikan pengetahuan mereka.

Sam’ani sebagai kepala daerah yang jadi tempat berlangsungnya pelatihan mengungkapkan terimakasih dan bangga bisa jadi bagian dari pelatihan ini.

Menurutnya, berpikir komputasional merupakan sistem yang bagus karena tidak berorientasi pada sistem.

“Ini merupakan cara berpikir yang bagus. Tidak bergantung pada sistem tapi bergantung pada step by step nalar logika kreatif dan adaptif,” kata Sam’ani.

Disinggung tentang potensi penerapan di Kudus, ia mengatakan keinginannya agar diterapkan ke seluruh sekolah.

“Kalau bisa nanti setiap sekolahan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA. (Karena) berpikir komputasional sangat digunakan di kegiatan masing-masing,” ujarnya.

“Kami akan berlakukan ke semua guru PAUD di Kabupaten Kudus,” lanjut Sam’ani.

Dirinya bahkan menyebut penerapan berpikir komputasional ini sebagai hal yang mendesak.

“Nggeh kami akan berlakukan semuanya. Karena ini menjadi kebutuhan kita yang sangat mendesak sehingga nanti anak-anak juga semakin paham tentang komputasional,” katanya.

Selaras, Bunda PAUD Kabupaten Kudus Endhah Sam’ani Intakoris juga menginginkan berpikir komputasional diterapkan ke semuanya.

“Untuk ke depan kalo bisa semuanya,” katanya.

Ia mengaku tugasnya sebagai bunda PAUD akan menjebatani pemkab dan Djarum Foundation untuk melatih para guru PAUD agar bisa menerapkan sistem belajar ini.

Endhah menilai kemampuan guru PAUD sangat penting lantaran mereka “adalah salah satu basic dasar anak melintasi jenjang selanjutnya”.

Sementara penerapan di PAUD, lanjutnya, tidak terlalu muluk-muluk. Pasalnya manfaat belajar komputasional untuk anak usia dini sendiri adalah mengajari anak-anak untuk berpikir cepat.

“Anak-anak itu dibelajari untuk berpikir secara cepat dalam penyelesaian masalah,” ucapnya.

Share: