klikFakta.com, JEPARA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, M. Latifun, menegaskan pentingnya pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara ketat, transparan, dan berkelanjutan. Menurutnya, program unggulan pemerintah tersebut memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini, khususnya di kalangan pelajar. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada mekanisme pengawasan serta keseriusan para pihak yang terlibat di lapangan.
Dalam keterangannya pada Sabtu (11/10), Latifun menjelaskan bahwa MBG tidak boleh dipandang sekadar sebagai program bantuan makanan, melainkan sebagai investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia. Ia menilai, penyediaan makanan bergizi bagi pelajar merupakan upaya strategis untuk menekan angka stunting, memperbaiki kualitas gizi, serta meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar anak-anak di Kabupaten Jepara.
“Program Makan Bergizi Gratis ini sangat penting bagi masa depan generasi muda Jepara. Namun keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari besarnya anggaran yang digelontorkan, melainkan juga dari sejauh mana pelaksanaannya bisa efektif, transparan, dan tepat sasaran,” ujar Latifun.
Politisi yang dikenal aktif dalam isu-isu sosial dan kesejahteraan masyarakat ini menyoroti peran sentral Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana utama di lapangan. Ia menekankan bahwa SPPG harus bekerja secara profesional, disiplin, serta mematuhi standar gizi dan kebersihan yang ketat agar setiap anak benar-benar mendapatkan asupan makanan yang aman, sehat, dan bergizi seimbang.
“SPPG memegang peran vital dalam pelaksanaan program ini. Mereka harus memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi standar gizi, diproses secara higienis, dan sampai kepada anak-anak yang berhak menerima. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi tanggung jawab moral dan sosial,” tambahnya.
Lebih lanjut, Latifun menegaskan bahwa DPRD Jepara akan terus menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol anggaran agar pelaksanaan MBG berjalan sesuai ketentuan. Pengawasan tersebut mencakup aspek perencanaan, distribusi, hingga evaluasi pasca-pelaksanaan. Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan data penerima manfaat agar program tidak disalahgunakan.
“Kami di DPRD akan memastikan bahwa program ini berjalan transparan, tepat sasaran, dan sesuai standar gizi yang ditetapkan. Kami tidak ingin MBG hanya menjadi kegiatan seremonial tanpa dampak nyata bagi kesehatan dan semangat belajar anak-anak Jepara,” tegasnya.
Selain itu, Latifun mendorong adanya sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, SPPG, lembaga pengawas, sekolah, serta masyarakat. Ia menilai kolaborasi dan kontrol sosial yang kuat akan menciptakan sistem pelaksanaan yang lebih akuntabel sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dalam mendukung generasi sehat.
“Peran masyarakat dan lembaga pendidikan juga sangat penting. Ketika semua pihak ikut mengawasi dan memberi masukan, pelaksanaan program ini akan jauh lebih efektif dan berkelanjutan. MBG harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” ucapnya.
Sebagai penutup, Latifun menyampaikan harapannya agar program Makan Bergizi Gratis dapat benar-benar menjadi langkah strategis untuk membangun generasi Jepara yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Menurutnya, investasi pada kesehatan dan gizi anak merupakan fondasi utama bagi kemajuan daerah di masa depan.
“Kita semua tentu menginginkan anak-anak Jepara tumbuh sehat dan cerdas. Melalui program ini, kita berharap lahir generasi yang kuat secara fisik, cerdas secara intelektual, dan siap berkompetisi di masa depan. Itulah tujuan utama dari program MBG yang harus kita kawal bersama,” pungkasnya. (ADV)







