Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Rapat Pansus Pemakzulan Bupati Pati Memanas, Ketua Dewas RSUD Blunder Sampai Walk Out

Kericuhan pecah dalam demonstrasi di depan Kantor Bupati Pati, Rabu (13/8)(KlikFakta.com/Ahmat Saiful)

KlikFakta.com, PATI – Suasana panas terjadi saat rapat pansus pemakzulan Bupati Pati, Sudewo di DPRD Pati, Kamis (4/9).

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo Pati, Torang Manurung yang dihadirkan tidak paham tugas fungsinya, keputusan walk out, sampai kekerasan terhadap wartawan.

Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo menjelaskan rapat yang menghadirkan Torang itu meneruskan sebelumnya yang sempat diskors.

“Di dalam pembahasan itu kami menanyakan terkait dengan keabsahan dari Dewas beliau menjawab tidak masalah,” jelas Bandang kepada wartawan, dilansir dari DetikJateng.

Rapat Pansus juga membahas pengurangan 220 tenaga medis di RSUD RAA Soewondo Pati.

Namun di beberapa pertanyaan, Torang tidak mampu menjawabnya. Hal ini kemudian membuat Pansus lain kebingungan.

“Beberapa pertanyaan, Pak Dewas ini nggak mudeng (paham) tugas dari Dewas apa. Dia nggak paham tugas dari Dewas,” kata Bandang.

“Sehingga teman-teman menanyakan kalau tidak paham urusan Dewas, tugas bapak ini apa?,” lanjutnya.

Di luar dugaan, usai gagal menjawab pertanyaan Pansus, Torang langsung meminta izin walk out. Keputusan itu membuat situasi rapat memanas.

“Saya izin saya karena sudah memberikan jawaban. Saya sebagai hak warga negara mencukupkan diri. Maka saya izin meninggalkan tempat,” kata Torang.

Akibatnya, rapat Pansus dihentikan dan dijadwalkan akan digelar minggu depan.

Situasi menjadi runyam setelah Torang walk out dikawal rombongannya keluar Gedung DPRD Pati.

Wartawan yang sedari awal mengikuti dan meminta izin untuk melakukan wawancara mengalami kekerasan oleh pengawal Torang.

Dua orang wartawan ditarik paksa sampai salah satunya wartawan perempuan terbanting ke lantai.

Akibat peristiwa ini, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo mendesak kepolisian melakukan langkah tegas.

“Videonya sudah tersebar, saya yakin pihak keamanan melangkah, jangan dibiarkan. Kalau seperti ini dibiarkan, Pati yang sudah baik sudah adem nanti timbul percik-percik yang tidak baik,” ucapnya dia, Kamis (4/9).

Sementara dua wartawan yang menjadi korban kekerasan telah melapor ke Polresta Pati dengan didampingi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya.

Share: