KlikFakta.com, JEPARA – Seribu bibit mangrove ditanam di pesisir Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Jepara, Jumat (12/9/2025). Selain untuk memulihkan dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir setempat, aksi ini juga untuk melindungi pantai dari abrasi dan banjir rob yang mengancam kawasan Kedungmalang yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Demak.
Aksi penanaman 1000 bibit mangrove ini dilakukan oleh Bupati Jepara Witiarso Utomo, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Khoirul Cahyadi dan jajaran Forkompinda lainnya, kepala OPD, seluruh camat serta warga Desa Kedungmalang.
Kegiatan tanam 1000 mangrove ini merupakan hasil kolaborasi Pemkab Jepara dengan Cabang Dinas Kelautan Wilayah Timur DPK Provinsi Jateng dan Cabang Dinas Kehutanan II Pati DLHK Provinsi Jateng.
Bupati Witiarso Utomo mengatakan aksi tanam mangrove ini merupakan tindak lanjut dari hasil Bupati Ngantor di Desa Menganti Kecamatan Kedung beberapa waktu lalu. Saat itu, sejumlah desa di Kecamatan Kedung menyampaikan jika wilayahnya terancam abrasi yang terus menggerus pesisir pantai dan bahkan mengancam kawasan pemukiman dan perekonomian warga.
“Jadi ini salah satu solusi untuk mengatasi abrasi, tentu kita juga akan lakukan upaya lainnya. Setelah ditanam mangrove ini harus dijaga jangan sampai mati atau hilang agar bisa tumbuh dan rimbun karena manfaatnya banyak sekali,” pesan Bupati didampingi Kepala Bappeda Jepara Hasannudin Hermawan.
Kedungmalang merupakan salah satu kawasan di Kecamatan Kedung yang terancam abrasi. Masih ada sejumlah desa lain di Kecamatan Kedung yang juga potensi tergerus abrasi seperti Desa Tanggultlare, Kalianyar, Panggung, Bulakbaru hingga Surodadi.
Bupati menambahkan aksi penanaman mangrove rencananya juga akan dilakukan pada Oktober 2025. Ada 6000 bibit mangrove yang akan ditanam di pesisir Kedungmalang. Kegiatan itu sinergi dengan progam Mageri Segoro yang dicanangkan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
“Tahun depan direncanakan juga akan dilakukan penanaman 15 ribu bibit mangrove hasil kolaborasi dengan Pemprov Jateng. Nah titik-titik penanaman di mana saja, kita rakorkan dulu. Intinya kawasan yang terancam abrasi menjadi prioritas,” ujarnya.
Bupati ingin mangrove yang ditanam tumbuh besar sehingga tak hanya sekadar menangkal abrasi, namun juga bisa menjadi tempat tumbuh kembang habitat biota laut, sehingga juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pemanfaatan hutan mangrove secara berkelanjutan.
“Mangrove juga bisa mengurangi dampak perubahan iklim. Mari kita bersama jaga pesisir Jepara agar tetap lestari,” harapnya.
Salah seorang warga RT 5 RW 3 Desa Kedungmalang, Khunaifah mengapresiasi upaya yang dilakukan Bupati Jepara dan jajarannya. Sebab lokasi yang ditanami bibit mangrove memang hanya berjarak sekitar 200 meteran dari pemakaman umum dan pemukiman warga.
Menurutnya jika tak diantisipasi, abrasi di kawasan itu bisa semakin parah sehingga air laut bisa terus merangsek ke daratan.
“Memang perlu penanaman seperti ini. Kita ingin lebih banyak mangrove yang ditanam, sehingga kita juga tak was-was lagi nanti pemakaman atau rumah warga terkena abrasi yang tiap tahun terus mendekati daratan,” tandasnya.
Aris Susanto