KlikFakta.com, KUDUS – Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus menunjukkan semangat pengabdian dan spiritualitas tinggi dengan mengikuti kegiatan keagamaan masyarakat Desa Kandangmas pada Jumat, 8 Agustus 2025. Mereka turut hadir dalam kegiatan rutinan Muslimat NU di siang hari dan melanjutkan dengan ngaji kitab tafsir di malam harinya.
Kegiatan pertama yang diikuti adalah rutinan Muslimat NU yang diselenggarakan di rumah Ibu HJ. Mamik, salah satu anggota aktif Muslimat. Kegiatan yang berlangsung setiap Jumat pahing ini diikuti oleh ibu-ibu dari lingkungan sekitar dengan suasana penuh khidmat dan kekeluargaan. Acara dimulai dengan pembacaan tahlil, dilanjutkan mauludan, dan ditutup dengan mauidhoh hasanah atau ceramah keagamaan gama yang memberikan motivasi dan nasihat keislaman.
Kehadiran mahasiswa KKN disambut dengan hangat oleh warga. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi keagamaan desa, keikutsertaan mereka juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dalam memahami praktik keagamaan dan kearifan lokal yang masih kuat dipegang oleh masyarakat setempat.
Pada malam harinya, mahasiswa kembali melanjutkan aktivitas keagamaan dengan mengikuti pengajian kitab tafsir di Mushola Raoudhotul Na’imah. Pengajian ini dibimbing oleh ustaz setempat dan membahas tafsir ayat-ayat Al-Qur’an dengan penjelasan yang mendalam. Mahasiswa mengikuti dengan antusias, bersama jamaah lainnya.
Kegiatan ngaji ini menjadi sarana penting untuk memperdalam ilmu agama dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an. Bagi mahasiswa KKN, ini adalah momen yang sangat berharga karena mereka bisa belajar langsung dari masyarakat tentang praktik keislaman yang membumi dan konsisten dijalankan.
Keterlibatan dalam dua kegiatan keagamaan dalam satu hari ini menunjukkan bahwa mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus tidak hanya hadir untuk melaksanakan program kerja, tetapi juga benar-benar menyatu dengan kehidupan masyarakat. Turut belajar, berbaur, dan ikut serta dalam tradisi spiritual yang ada di desa.
Melalui pengalaman ini, mahasiswa tidak hanya memperkuat relasi sosial dengan masyarakat, tetapi juga memperkaya nilai-nilai religius yang akan menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka setelah menyelesaikan masa KKN. Kegiatan semacam ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga spiritual dan emosional.
