Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Arsip Surat Kartini Diakui sebagai Memory of The World

R.A. Kartini (foto: grid.id)

KlikFakta.com, JEPARA – Perjalanan panjang memperjuangkan pengakuan atas surat-surat R.A. Kartini akhirnya terbayarkan.

Arsip surat-surat R.A. Kartini akhirnya diakui sebagai bagian dari Memory of the World (MOW) atau warisan dokumenter dunia oleh UNESCO.

Atas pengakuan itu, Kabupaten Jepara menerima Anugerah Warisan Dokumenter Indonesia.

“Dengan adanya pengakuan dari UNESCO ini menempatkan perjuangan Kartini dalam kesetaraan gender sebagai warisan berharga yang diakui secara internasional,” kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko di Jepara, Kamis (14/8/2025), dilansir ANTARA.

Penyerahan sertifikat penghargaan berlangsung di Jakarta, Rabu (13/8/2025). Diserahkan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat mewakili Menteri Luar Negeri dan disaksikan Tasdik Kinanto dari Kementerian PAN-RB.

Dalam kesempatan tersebut, Edy mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo.

“Penghargaan ini awalnya kami usulkan sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), kemudian diteruskan ke Memory of The World Committee Asia Pacific (MOWCAP), hingga akhirnya diakui UNESCO sebagai warisan dokumenter dunia,” ujarnya.

Edy menambahkan pihaknya kini tengah merintis usulan MKB baru. Yakni warisan Ratu Kalinyamat yang diajukan bersama Yayasan Dharma Bakti Lestari.

“Kami berharap, suatu saat nanti juga mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan dokumenter kelas dunia,” ujarnya.

Kepala ANRI Mego Pinandito menegaskan R.A. Kartini merupakan tokoh yang pemikirannya diakui dunia.

Sebagai tempat kelahiran dan dibesarkan, Jepara menjadi saksi lahirnya gagasan tentang kesetaraan gender dan pendidikan perempuan yang saat itu masih sangat tertutup.

Penghargaan ini merupakan bagian dari lima khazanah Indonesia yang tercatat dalam sidang umum UNESCO di Paris pada 17 April 2025.

Arsip “Surat-surat dan Pemikiran R.A. Kartini: Perjuangan Kesetaraan Gender” menjadi nominasi bersama ANRI, Arsip Nasional Belanda, dan Leiden University Libraries.

Sementara empat lainnya adalah Piagam ASEAN, arsip Seni Tari Jawa khas Mangkunegaran, naskah Syair Hamzah Fansuri, serta naskah Sunda Kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

Menurut Mego pencapaian ini menjadi kebanggaan nasional, sehingga ANRI akan terus memperkenalkan kelima arsip tersebut dan mencari dokumen bersejarah lain yang layak diajukan sebagai warisan dunia.

Share: