KlikFakta.com, KUDUS – Sebanyak 1.910 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dilibatkan Pemprov Jateng untuk verifikasi dan validasi data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Kudus.
“Para mahasiswa akan terjun langsung ke lapangan untuk mengecek dan mencocokkan data masyarakat calon penerima program bantuan RTLH,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai melepas mahasiswa UMK mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Auditorium UMK di Kudus, Selasa (22/7/2025).
Ahmad Luthfi menuturkan RTLH yang diluncurkan bertujuan mewujudkan satu keluarga, satu rumah layak huni. Pasalnya, masih ada 1.023.000 rumah tidak layak huni di Jateng dari total backlog kebutuhan perumahan yang mencapai 1.332.000 unit.
Nantinya, para mahasiswa akan membantu verifikasi agar bantuan tepat sasaran.
Misalnya, jatah untuk pembangunan rumah layak huni di Kudus sebanyak 182 unit. Namun bisa ditambah jika dari hasil verifikasi mahasiswa di lapangan, kebutuhan pembangunan rumah layak huni ternyata lebih banyak.
Ia berharap mahasiswa tidak sekadar mendata, melainkan melakukan observasi menyeluruh terhadap kondisi sosial penerima bantuan. Seperti jumlah anggota keluarga, status pendidikan anak, penghasilan, hingga kepemilikan jamban, dan sanitasi dasar.
“Saya minta mahasiswa tidak sekadar checklist, tapi juga wawancara dan dokumentasikan dengan foto. Dari situ kita bisa tahu apakah ada kemiskinan ekstrem. Jika rumahnya sudah kita bantu, tapi anaknya belum sekolah atau belum bekerja, maka akan kita intervensi lewat program pendidikan atau bantuan sosial lainnya,” ujarnya.
Luthfi menyebut mahasiswa “KPK RTLH” yang bertugas mengawal agar bantuan rumah tepat sasaran dan memberikan efek nyata bagi kesejahteraan warga desa.
Program KKN Tematik di UMK ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama (MoU) antara Pemprov dengan 44 rektor perguruan tinggi di Jateng.
Rektor UMK Darsono menjelaskan KKN tematik tahun ini dilaksanakan di 132 desa/kelurahan dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, dengan fokus utama pada program pendataan RTLH.
“Kami selalu menyesuaikan tema KKN dengan kebutuhan masyarakat. Jika tahun lalu kita fokuskan ke program pencegahan stunting, tahun ini fokusnya RTLH karena memang itu yang saat ini menjadi perhatian utama dari pemerintah provinsi,” ujarnya.
Sumber: ANTARA