Warga Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menggelar tradisi tahunan sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan berkah alam yang melimpah. Acara pada Rabu malam (28/5) ini berlangsung meriah dengan dihadiri ratusan warga dari berbagai penjuru desa.
Tradisi sedekah bumi yang telah berlangsung turun-temurun ini diawali dengan doa bersama dan prosesi kirab hasil bumi yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan para petani.
Berbagai hasil pertanian seperti padi, jagung, dan buah-buahan disusun rapi dan diarak menuju balai desa, tempat digelarnya acara puncak.
Malam harinya, suasana semakin semarak dengan penampilan kesenian tradisional ketoprak dari grup Panji Anom. Grup seni ini membawakan lakon bertema kepahlawanan yang sarat pesan moral dan hiburan.
Lelucon segar dari para pemain ketoprak sukses mengundang tawa penonton, sementara adegan-adegan dramatik mendapat sambutan hangat dari warga yang memadati area pertunjukan.
Kepala Desa Sambung, Astuti Widyawati, mengungkapkan bahwa kegiatan sedekah bumi ini tidak hanya sebagai wujud syukur, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya lokal.
“Alhamdulillah, warga senang sekali. Cuaca juga sangat mendukung, cerah sejak pagi. Kami berharap desa ini semakin tentram, masyarakatnya rukun, dan keberkahan terus mengalir. Istilahnya, harapan kami adalah Sambung menjadi desa yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo,” lanjut Astuti.
Tahun 2024 lalu, Desa Sambung berhasil menyandang predikat sebagai Desa Maju, dan kini pada tahun 2025, pemerintah desa menjadi Desa Mandiri. Yakni benar-benar mandiri secara ekonomi, sosial, dan sumber daya manusianya.
“Semoga semangat ini bisa menjadi pemicu agar masyarakat semakin mandiri dan maju, serta tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya dan kebersamaan,” pungkasnya.
Warga pun berharap tradisi ini tetap hidup di tengah arus modernisasi dan menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda.
Pagelaran ketoprak Panji Anom sendiri dinilai sangat menghibur sekaligus membangkitkan kembali kecintaan terhadap seni pertunjukan tradisional Jawa.
Acara berakhir menjelang tengah malam dengan suasana hangat penuh kebersamaan dan rasa syukur. Sedekah bumi di Desa Sambung tahun ini pun menjadi momentum penting untuk terus menjaga harmoni antara manusia, alam, dan budaya.(ZF)