KlikFakta.com, BLORA – Bupati Blora Arief Rohman mengakui mahalnya harga tanah dan ulah premanisme membuat investor ogah masuk menanamkan modal ke kabupatennya.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Bojonegoro pada Jumat (30/5), Arief Rohman menyatakan iklim investasi di Blora masih menghadapi berbagai tantangan.
Salah satunya adalah harga tanah yang bisa ujug-ujug dinaikkan. Serta aksi premanisme yanh dilakukan sejumlah oknum.
Sementara menurutnya perizinan sudah dibuat mudah untuk investor.
“Nah izin sudah kami mudahkan, tapi harga tanah kadang dinaikkan. Lalu, terkait oknum premanisme juga jadi PR kita bersama untuk mengondusifkan wilayah,” ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya bersama kepolisian setempat telah sepakat untuk memberantas para oknum premanisme yang mengganggu iklim investasi.
“Sudah kami wanti-wanti dengan Kapolres. Dukungan media juga sangat mendukung untuk memberantas para oknum penghambat kemajuan Blora ini,” tegasnya.
Ia mencontohkan kasus yang terjadi di PT Pentawira yang beroperasi di Jiken. Pihak perusahaan mengaku enak berinvestasi di Blora.
“Namun, memang ada dinamika oknum-oknum yang mengganggu. Tapi masih terukur untuk dikondusifkan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Untuk meningkatkan investasi, Arief juga menjanjikan kemudahan akses perizinan bagi para investor termasuk pemberian insentif.
“Terkait perizinan kami mudahkan ya nanti. Insentif dan perizinan ini kami coba jadi penawaran yang menarik bagi investor,” tambahnya.