Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kirab Budaya Mapag Wulan Siyam, Upaya Pakasa Lestarikan Budaya Jawa

Kirab Budaya Mapag Wulan Siyam di RT 05 RW 06, Pelang Karang Anyar, Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus pada Minggu 23 Februari 2025

KlikFakta.com, KUDUS – Paguyuban Kawula Karaton Surakarta (Pakasa) Cabang Kudus menggelar acara Kirab Budaya Mapag Wulan Siyam di RT 05 RW 06, Pelang Karang Anyar, Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Jawa sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Pangarsa Pakasa Kudus, Kanjeng Raden Riya Arya Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonegoro, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga serta memperkenalkan keka yaan budaya Jawa kepada masyarakat luas.

“Kirab budaya ini tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antarwarga Kudus dan sekitarnya,” ujarnya pada Minggu, 23 Februari 2025.

Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh budaya dan masyarakat ini, pihaknya menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya leluhur.

“Melestarikan budaya bukan hanya tugas individu, melainkan kewajiban bersama agar generasi mendatang tetap mengenal akar budaya mereka,” paparnya.

Selain kirab budaya, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti pameran tosan aji, seminar sejarah, serta diskusi budaya yang membahas jejak peninggalan Keraton Surakarta di Kudus.

Kepala Desa Margorejo, Sumirkan, yang turut hadir dan memberikan dukungan terhadap acara ini, berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.

“Ini adalah kegiatan yang sangat positif, kita sangat mengapresiasi tradisi kebudayaan ini. Kita lihat, ratusan warga sangat antusias sekali mengikuti kegiatan disini,” katanya.

Kirab Budaya Mapag Wulan Siyam menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen Pakasa dalam mengedukasi masyarakat mengenai nilai-nilai budaya Jawa.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tradisi ini terus hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Kudus.

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *