KlikFakta.com, KUDUS – Sepanjang 2024 kemarin, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus mencapai 276 kasus. Dari total kasus tersebut ada empat meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono mengatakan, jumlah kasus tersebut tergolong masih sedikit ketika dibandingkan dengan kasus DBD pada 2023.
Pada 2023 lalu, jumlah kasus DBD di Kota Kretek ada sebanyak 377 kasus.
Namun angka kematian hanya dua kasus.
”Di tahun ini jumlah kasusnya menurun dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya, Jumat (3/1/2024).
Meski mengalami penurunan, pihaknya menyebut jumlah empat kasus meninggal tergolong lumayan banyak.
Menurutnya, kasus meninggal dunia ini lantaran terlambat penanganan.
”Karena keterlambatan penangan. Biasanya terlambat periksa dan dianggap panas biasa,” sambungnya.
Ia meminta masyarakat untuk waspada apabila mengalami gejala yang mengarah ke DBD. Di antaranya demam, nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri perut, mual, muncul ruam merah, gusi berdarah dan lainnya.
”Apabila ada gejala-gejala tersebut segera periksa ke fasilitas kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit,” terangnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk membersihkan bak mandi dan lingkungan sekitar. Sehingga terhindar dari permasalahan DBD.
”Kalau masyarakat membutuhkan abate bisa minta ke puskesmas secara gratis,” ujarnya.
Dia menambahkan, masyarakat harus mengetahui gejala DBD sejak dini. Dengan begitu apabila ada gejala yang dirasakan dapat langsung diambil tindakan.
”Masyarakat juga harus sadar dengan kebersihan lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu perlu adanya gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” imbuhnya.
Sumber: Murianews.com