KlikFakta.com, KUDUS – Kawasan Pegunungan Muria Kudus memiliki segudang potensi wisata yang bisa menjadi ladang ekonomi kreatif. Salah satunya adalah kekayaan rempah-rempah yang hingga kini hanya dijual dalam bentuk apa adanya.
Melansir dari ANTARA, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat bertekad menjadikan rempah-rempah hasil bumi para petani di kawasan Pegunungan Muria Kudus sebagai produk unggulan Kota Kudus sekaligus daya tarik wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah mengaku berharap perkembangan rempah-rempah bisa mengikuti jejak kopi Muria.
“Harapannya, rempah-rempah yang dihasilkan para petani di kawasan Pegunungan Muria Kudus bisa berkembang dan maju seperti halnya tanaman kopi yang awalnya dijual petani tanpa melalui proses menjadi produk yang memiliki nilai tambah, kini masyarakat mau mengolah menjadi produk jadi sehingga ada nilai tambahnya,” katanya, Jumat (25/10/2024).
Ia mengungkapkan rempah yang dihasilkan para petani di kawasan Pegunungan Muria Kudus, meliputi jahe, kunir, dan kunyit, cengkeh, temulawak, dan kunci.
Menurutnya rempah-rempah tersebut bisa diolah menjadi produk minuman siap konsumsi, jamu, bahan kecantikan, hingga untuk pijat maupun lulur.
Lebih lanjut, ia menjelaskan para petani akan menikmati hasil lebih banyak jika mengolah rempah menjadi suatu produk.
Karena itu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyelenggarakan pelatihan.
“Untuk mewujudkan cita-cita produk rempah-rempah Kudus menjadi produk unggulan khas Kudus selain kopi, kami akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pelatihan terhadap petani maupun masyarakatnya,” ujarnya.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan petani rempah. Menurut Mutrikah, mereka perlu dibekali keahlian memproses menjadi produk jadi, termasuk pengemasan, hingga pemasarannya.
Seperti halnya saat awal mengembangkan kopi menjadi merek Kudus sekaligus daya tarik wisata, dia juga bertekad melakukan upaya serupa.
Yakni dengan membekali sumber daya manusia (SDM) kemampuan mengolah menjadi sesuai produk yang lebih bernilai hingga pemasarannya.
“Kami juga akan membentuk kegiatan yang membantu mempromosikan, serta mengundang pakar yang bisa membantu mengolah potensi rempah di Kudus menjadi aneka produk yang nantinya bisa menjadi daya tarik wisata,” ujarnya.
Mutrikah juga mengatakan pihaknya akan mendorong munculnya kedai-kedai yang menjual aneka produk olahan dari bahan rempah dan memenuhi standar sapta pesona sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Kudus.
“Kami juga akan mengkampanyekan pemanfaatan produk rempah sebagai upaya pemanfaatan bahan alam untuk mengobati sejumlah penyakit tanpa bahan-bahan kimia, sekaligus budaya hidup sehat dari bahan alam,” ujarnya.
Pengolahan aneka rempah di Kabupaten Kudus menjadi produk bernilai, kata dia, juga bagian dari penumbuhan ekonomi kreatif, guna meningkatkan perekonomian petani di Kabupaten Kudus.