KlikFakta.com – Prevalensi stunting di Jawa Tengah masih sebesar 20,8 persen. Angka ini jauh dari target nasional penurunan stunting yang mencapai 14 persen di tahun 2024.
Hingga kini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah masih berupaya menurunkannya.
Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistyaningsih memastikan pihaknya bersama Pemprov Jateng masih berusaha keras menurunkan angka stunting.
“Kita berusaha keras. Saya kira pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah juga sangat bekerja keras konvergensinya sudah dilakukan, kemudian pelaksanaan dari lima pilar percepatan penanganan stunting sudah dilakukan,” katanya.
Hal ini ia sampaikan saat kegiatan edukasi pencegahan stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak di Graha Saba Buana Kota Solo, Kamis (7/9/2023).
Untuk mencapai target penurunan stunting di tahun 2024, Jateng perlu menurunkan prevalensi stunting hingga 6 persen.
“Mudah-mudahan dengan semangat Jawa Tengah, dengan berbagai program dan inovasinya, insyaallah kita bisa di bawah 14 persen,” kata Eka.
Menurutnya, stakeholders di Jawa Tengah punya semangat untuk menangani dan mencegah stunting.
“Kita harus mengupayakan tahun 2023, 2024 tidak ada new stunting. Jadi tidak ada bayi lahir dengan risiko stunting. Artinya beratnya kurang dari 2,5 kg, tingginya kurang dari 48 cm,” ungkapnya.
Sumber: Kompas.com, Liputan6
Well I truly liked studying it. This subject provided by you is very practical for proper planning.