KlikFakta.com, JEPARA – Sekitar 250 umat Hindu dari berbagai kota turut dalam upacara Melasti pada Minggu (19/3/2023) di Pantai Tirta Samudera, Bandengan, Jepara.
Jelang datangnya peringatan Nyepi tahun Saka 1945, Upacara Melasti tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Upacara Melasti juga merupakan serangkaian upacara sebelum nantinya akan melakukan Catur Brata yang merupakan rangkaian dalam peringatan hari suci Nyepi.
“Melasti itu rangkaian hari Raya Nyepi yang supaya kita saat melakukan Catur Brata penyembah, nanti kami umat Hindu bisa benar-benar bersih dari pikiran, perbuatan, dan ucapan kita,” ungkap Pinandita asal Plajan, Adi Supaeno seusai upacara Melasti.
Sebelumnya, para umat Hindu melakukan arak-arakan sekitar pukul 08.30 WIB dari tempat parkir menuju lokasi upacara dengan membawa berbagai peralatan upacara salah satunya sesajen dan gunungan .
Setelah itu, mereka melakukan sembahyang yang dilanjutkan dengan pelarungan sesajen.
Adi Supaeno menerangkan jika larung merupakan wujud pembersihan diri dan bentuk rasa syukur.
“Larung sebagai simbol pembersihan diri yaitu dari perbuatan kita yang buruk. Semua kita bersihkan,” kata Adi Supaeno.
“Kita larung sebagai hasil bumi, kita bersyukur. Kita perlu (dan) wajib (bersyukur) kepada sang dewa penguasa laut,” sambungnya.
Seusai melarungkan sesajen, kemudian lanjut dengan mengambil ”tirta” atau air laut untuk pembersihan.
“Ambil tirtanya untuk kebersihan di rumah maupun di lingkungan Pura,” katanya.
Selain dari Jepara, Adi menerangkan Umat Hindu yang turut serta dalam upacara melasti ini datang dari berbagai daerah di antaranya, Kabupaten Kudus, Pati, Rembang dan Blora.
Penulis: Nur Ithrotul Fadhilah
Editor: Melina Nurul Khofifah