KlikFakta.com, KUDUS – Kegiatan pendidikan politik bagi organisasi kemasyarakatan untuk menyambut tahun politik yang akan datang digelar di Balai Desa Rendeng, Kamis (3/11). Kepala Badan Kesbangpol Kudus Mohammad Fitriyanto mengatakan peserta yang hadir sekitar 80 orang.
Terdiri dari organisasi masyarakat Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kudus, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kudus, dan Generasi Entertainer Merdeka (GENTA) Kudus.
Kegiatan ini digelar sebagai upaya peningkatan partisipasi politik masyarakat.
Ormas memiliki peran strategis untuk peningkatan partisipasi politik melalui mengajak para anggotanya terlibat aktif.
“Kalau memang peduli dengan masa depan Kabupaten Kudus, justru harus lebih pro aktif dalam partisipasi politik,” kata Bupati Hartopo.
Selain meningatkan partisipasi politik, organisasi masyarakat juga berperan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap politik itu kotor. “Memang mengubah mindset itu susah. Tapi, dengan cara inilah kesejahteraan masyarakat bisa dicapai,” ucapnya.
Hartopo mengingatkan masyarakat harus memilih pemimpin dari rekam jejaknya. Kapabilitas, profil, dan kinerja menjadi poin penting dalam memilih pemimpin.
“Harus tahu profil dan kapabilitasnya juga. Apabila dirasa sudah pas menjadi pemimpin masyarakat, boleh dipilih,” lanjutnya.
Politik uang atau money politic yang marak dalam gelaran politik berpotensi menyebabkan korupsi di kemudian hari. Bagi masyarakat, politik uang juga akan membuat pilihan tidak objektif.
“Harusnya calon pemimpin fokus pada visi dan misi. Tapi budaya money politic bikin fokus calon pemimpin buyar, masyarakat juga tidak obyektif. Saya tidak setuju dengan money politic,” tegasnya.
