KlikFakta.com, TOKYO – Korea Utara menembakkan rudal balistik yang diduga diarahkan ke Jepang pada Selasa (4/10) pagi waktu setempat.
Otoritas Jepang segera membunyikan sirine dan alarm peringatan melalui pengeras suara dan televisi untuk mengimbau warganya mengevakuasi diri dan berlindung.
Melansir CNN, Masyarakat di utara Jepang, termasuk pulau Hokkaido dan kota Aomori, dilaporkan terbangun karena suara sirene dan peringatan yang berbunyi: “Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap mengungsi ke gedung atau bawah tanah.”
Saat rudal terbang di atas, mereka diperingatkan untuk waspada terhadap puing-puing yang jatuh. Menurut beberapa sumber, peringatan ini tidak membuat kegaduhan, banyak masyarakat yang tampak tetap tenang menurut laporan.
Tetapi yang lain lebih terguncang. “Jika sebuah rudal jatuh, saya khawatir itu akan menjadi masalah besar tidak hanya di sini tetapi juga secara nasional,” kata warga Aomori, Kazuko Ebina kepada surat kabar Asahi Shimbun.
Otoritas Jepang mengatakan rudal balistik jarak menengah itu jatuh ke Samudra Pasifik jauh dari Jepang, dan tidak ada laporan cedera.
Peluncuran rudal kali ini menempuh jarak terjauh yang pernah ditempuh oleh rudal Korea Utara, dan mencapai ketinggian sekitar 1000 km. Yang mana lebih tinggi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menggambarkan peluncuran itu sebagai “perilaku kekerasan”, sementara menteri pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan Jepang tidak akan mengesampingkan opsi apa pun untuk memperkuat pertahanannya termasuk “kemampuan serangan balik”.
Peluncuran itu dilakukan saat Jepang, AS, dan Korea Selatan telah bekerja sama untuk memperkuat pertahanan mereka, sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Pekan lalu, ketiga negara melakukan latihan angkatan laut bersama untuk pertama kalinya sejak 2017. Latihan tersebut dianggap Kim Jong-un sebagai bukti bahwa musuh-musuhnya sedang bersiap untuk perang.
Setelah latihan gabungan pada tahun 2017, Korea Utara menembakkan dua rudal ke Jepang sebagai tanggapan. Seminggu kemudian, ia melakukan uji coba nuklir.
Diduga Korea Utara sedang bersiap-siap menguji senjata nuklir lain. Diperkirakan bahwa Korea Utara akan menunggu sampai setelah China – sekutu utamanya – mengadakan kongres Partai Komunis akhir bulan ini.