KlikFakta.com, KUDUS – SMP 1 Jati mengajak siswa-siswinya untuk mempraktekan kearifan lokal berupa tradisi Kirab Ampyang. Acara ini diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) SMP 1 Jati ke 75 sekaligus untuk mempraktekan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kepala Sekolah SMP 1 Jati Sumaryatun menyampaikan, perayaan HUT ini memang diadakan dengan menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Pasalnya, kata dia, dalam menerapkan IKM, sekolah harus mengajarkan mengenai kearifan lokal yang ada di sekitar masing-masing sekolah.
“Kami memilih tradisi ampyang karena saat ini sudah mendekati perayaan Maulid. Karena kalau disini, ketika Maulid itu masyarakat setempat merayakan tradisi ampyang dengan mengadakan kirab,” terangnya.
Ada sebanyak 256 siswa dari kelas VII yang mengikuti kegiatan tradisi ampyang ini. Mengingat, penerapan IKM di SMP saat ini baru diterapkan untuk kelas VII saja. Para siswa melakukan kirab dengan mengelilingi sekolah.
Kirab Ampyang yang digelar di SMP 1 Jati terdiri dari empat tandu ampyang. Tandu ampyang I berisi nasi kepal, tandu ampyang II berisi sayur dan buah, tandu ampyang III dan tandu ampyang IV berisi karya siswa sebagai bentuk dari UMKM.
“Dalam tradisi tersebut ada banyak nilai kehidupan yang penting ditanamkan kepada siswa. Nilai kehidupan yang ditanamkan melalui kirab ini yaitu nilai ketuhanan, kegotongroyongan, berpikir kritis, dan kreatif, yang memang terkandung dalam tradisi Ampyang Maulid Desa Loram Kulon,” paparnya.
Untuk diketahui, selama penerapan IKM, sekolah harus membuat tiga tema dalam setahun. SMP 1 Jati mengambil tema kearifan lokal tradisi ampyang, gaya hidup berkelanjutan dan kewirausahaan.
“Kalau untuk tema yang pertama, siswa awalnya dikenalkan tentang ampyang lewat video dan bacaan buku dulu. Lalu tahap kedua kami ajak field trip ke lokasi dan ke masyarakat untuk mengenal tentang ampyang, baru hari ini (17/9) aksi nyatanya siswa menggelar kirab ampyang,” tuturnya.
Selain mengadakan kirab, SMP 1 Jati juga menunjuk 10 siswa untuk menjadi Duta Profil Pelajar Pancasila. Mereka menjadi model dan sekaligus teladan bagi murid yang lain.
“Mereka terpilih setelah melalui observasi dan wawancara mengenai nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam Pancasila, misalnya nilai ketuhanan, kebinekaan global, kegotongroyongan, kemandirian, bernalar kritis, dan kreatif,” ujarnya.
Sumaryatun berharap, SMP 1 Jati bisa meningkatkan kualitas dalam memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat. Selain itu, sekolah bisa maksimal dalam menerapkan IKM agar tercapai lulusan yang cerdas berintegritas.
“Tenaga pendidik dan kependidikan SMP 1 Jati juga harapannya semakin solid membangun sinergitas untuk kemajuan pendidikan di SMP 1 Jati,” pungkasnya. (JIMMY)