KlikFakta.com, KUDUS – Generasi anak berkarakter tumbuh dari pola asuh anak yang tepat. Hendaknya orang tua menjadi role model ketika di rumah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, ketika membuka lomba Penyuluhan Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) tingkat Kabupaten Kudus Tahun 2022 di Tempat Pertemuan Taman Krida Kudus, Rabu (27/7).
Mawar Hartopo menyampaikan apresiasi kepada pokja I sebagai pemrakarsa kegiatan. Kegiatan tersebut dianggap dapat menjadi simulasi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pola asuh anak dan remaja.
Untuk itu, para kader diimbau agar menyerap pengalaman dari lomba ini sebagai modal sosialisasi ke masyarakat.
“Terima kasih dan apresiasi pokja I yang telah memprakarasi kegiatan ini. Lomba untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menjadikan simulasi pemahaman masyarakat tentang pola asuh anak dan remaja,” ujarnya.
Di era sekarang ini, perkembangan teknologi komunikasi telah menyebabkan pergeseran budaya. Remaja yang terpapar budaya luar cenderung bergaul secara bebas tanpa memperhatikan norma. Akibatnya muncul perilaku menyimpang seperti seks bebas dan narkoba.
“Remaja yang baru seneng-senengnya bergaul terkadang tanpa batasan. Ini tidak dipungkiri adalah akibat terlalu mudahnya media informasi komunikasi,” ujarnya.
Penggunaan gawai tidak lepas dampak negatif bagi anak. Karena itu pengawasan penggunaan gawai oleh orang tua dapat membuat piranti itu menjadi media pembelajaran.
Dirinya berpesan, menjadi tugas orang tua sebagai ‘role model’ dalam membimbing, mendidik dan melindungi anak.
“Orang tua sebagai role model di rumah agar jangan sampai salah pola asuh. Anak-anak itu belajarnya dengan meniru apa yang orang tua lakukan, sehingga pendidikan karakter itu berawal dari rumah,” ujarnya.
Berbicara masalah pendidikan karakter untuk anak, Mawar Hartopo mengatakan bahwa karakter anak terbentuk dari lingkungan rumah. Anak mendapat pendidikan karakter pertama kali adalah dari orang tua. Karenanya, penyuluhan pola asuh anak dan remaja perlu digalakkan guna meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Bagaimana para orang tua memahami cara pola asuh anak dan remaja sebagai pendidikan karakter. Maka, kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya mengikatkan kapasitas penggerak PKK dalam menyampaikan pemahaman pola asuh kepada masyarakat,” katanya.
Perlombaan diikuti dan dihadiri oleh perwakilan seluruh TP PKK Kecamatan di Kudus. Dilaksanakan selama satu hari dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional, PKK Kudus menghadirkan tim dewan juri dari unsur akademisi. Sehingga penilaian lomba dapat dilakukan secara independen dan objektif. (*)