KlikFakta.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas dan peran organisasi kemasyarakatan.
Kegiatan ini mengambil tema Etika dan Budaya Politik di Era Milenial.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Balai Desa Ngembal Kulon, Jati dengan dihadiri Bupati Kudus H.M. Hartopo, Plt. Kepala Badan Kesbangpol, Anggota DPRD Kudus Nurhudi, Akademisi IAIN Kudus, dan ormas lainya, Selasa (26/7) siang.
Hartopo mengatakan bahwa pendidikan politik sangat penting bagi masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat banyak yang belum tahu terkait kedewasaan berpolitik.
“Politik pada dasarnya adalah bentuk komitmen pemerintah dengan masyarakat dari sebuah kepentingan untuk meraih jabatan. Oleh karena itu, perlu kedewasaan masyarakat dalam ikut berpartisipasi terhadap politik,” ucapnya.
Hartopo mengimbau masyarakat agar selektif dalam memilih figur pemimpin. “Pemimpin yang dipilih harus memiliki background jelas mulai pendidikan, materi, kepribadian, rekam jejak, karakter, dan punya jiwa managerial. Jangan hanya memilih pemimpin berdasarkan politik uang (money politik), sebab ada potensi dalam pemikiranya bagaimana untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan ketika telah memimpin,” imbaunya.
Dirinya menambahkan, setelah pemilihan biasanya tim sukses saling membuat kegaduhan di wilayahnya. Inilah tujuanya menanamkan kedewasaan dalam berpolitik.
“Jika telah ditentukan pemimpinya melalui pemilihan suara, tentunya kita harus menerima dengan legowo. Buatlah kondusifitas wilayah, jangan sebaliknya. Harus mengakui bahwa inilah pilihan kita bersama dengan selalu memonitor program kerja yang dilakukan,” pesanya.
Dirinya menyimpulkan bahwa memilih pemimpin harus dilihat dari integritas yang dimiliki. Sebab, masa depan suatu daerah akan ditentukan dari pemilihan seorang pemimpin.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Kesbangpol Harso Widodo mengatakan tujuan diselenggarakanya kegiatan ini untuk mendidik masyarakat melalui pendidikan politik.
“Ending outputnya untuk mendidik masyarakat melalui pendidikan politik untuk mewujudkan masyarakat agar lebih paham, lebih partisipatif, dan cerdas dalam menggunakan hak pilihnya dalam tahapan pemilu yang akan datang,” jelasnya.
Dengan pengalaman dan pembelajaran yang diberikan, diharap Kudus dapat terhindar dari money politik.
“Semoga kedepanya Kudus terhindar dari money politik. Masyarakat betul-betul sadar menggunakan hak pilihnya dan suka rela datang ke TPS sesuai hati nurani dan pilihan masing-masing,” pungkasnya. (*)