Semaraknya Penanaman Porang di Desa Sidomakmur |
KlikFakta.com, Kendal – Tanaman porang tidaklah asing lagi ditelinga masyarakat khususnya didaerah pedesaan yang mayoritas mata pencahariannya petani ini, tanaman yang memiliki nilai jual tinggi ini banyak diminati oleh warga untuk menanamnya di lahan ataupun di halaman rumah. Tidak jarang banyak orang menanamnya hampir berhektar lahannya, karena selain memiliki nilai jual tinggi tanaman porang juga mempunyai kemanfaatan yang begitu banyak.
Tanaman porang merupakan tanaman sejenis umbi-umbian yang memiliki daun ujung runcing, menjari, lebar berwarna hijau muda, terdapat bintil-bintil lingkaran berwarna putih sebagai coraknya dalam daun maupun batang, batangnya licin tidak berbulu namun berair, umbi memiliki warna putih kekuningan berukuran besar dan tidak bisa langsung dikonsumsi harus melalui beberapa proses pengolahan. Berdasarkan bentuk tanamannya yang hampir sama dengan bunga bangkai ini, ternyata tanaman porang ini masih satu marga yaitu Amorphopallus hanya berbeda spesies saja sehingga untuk nama latinnya pun tak jauh dengan nama tersebut, Amorphophallus muelleri.
Tanaman porang memiliki berbagai manfaat diantaranya bisa digunakan sebagai bahan kosmetik, campuran cat, pembuatan lem kertas, cadangan sumber pangan, pakan ternak, dan lain sebagainya. Masih banyak lagi manfaat-manfaat lain yang mampu digunakan oleh para produsen maupun konsumen.
Berdasarkan paparan manfaat tanaman porang diatas benar saja jika warga desa sidomakmur kec. Kaliwungu selatan kab. Kendal banyak yang membudidayakan tanaman porang. Berdasarkan pernyataan dari salah satu warga, ternyata alasan membudidayakannya yaitu “cara penanaman dan pembudidayaan porang lumayan mudah, selain cara penanaman dan pembudidayaan yang mudah tanaman porang memiliki nilai ekonomi dan manfaat yang tinggi”. Ujar salah satu warga desa sidomakmur.
Kepala desa Sidomakmur Bambang Sukaryono telah melakukan uji coba meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mendatangkan investor Joko Herawanto dengan penanaman porang tahap awal 3 hektar selama 2 tahun masa tanam, Rp 70 juta perhektar sebagai modal utama hingga akan menghasilkan sekitar 20 ton senilai harga jual bekisar Rp 10 Ribu perkilogram.
Desa Sidomakmur memiliki empat dukuh diantaranya Pongangan, Plalangan, Wonorejo, dan Sirowo. Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut mayoritas mata pencahariannya sebagai petani ataupun buruh tani, untuk masyarakat didalamnya ada beberapa yang memiliki lahan sendiri dan ada juga yang memanfaatkan lahan perhutani yang kosong bahkan halaman rumah yang hanya kurang lebih 1 meter luasnya. Mayoritas lahan tersebut banyak digunakan untuk menanam jagung saat ini, namun tidak sedikit pula yang ditanami tanaman porang, hal ini bisa dibuktikan pada setiap halaman rumah warga per kartu keluarga pasti memiliki tanaman porang yang tidak hanya berjumlah 1 tanaman saja.