KlikFakta.com, Demak – Bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi melaksanakan penanaman mangrove program Polda Jateng Mageri Segoro di Desa Bendono Sayung Demak, Selasa (12/10).
Usai kegiatan, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa selain melaksanakan penanaman pohon mangrove, juga dilaksakan kegiatan bakti sosial dan vaksinasi.
“Dalam rangka peningkatan ekonomi nasional di wilayah garis pantai, disamping bakti sosial, vaksinasi dan panen kerang, kita melaksanakan kegiatan yang namanya Mageri Segoro yaitu menanam mangrove di 16 Polres yang mempunyai garis pantai maupun sungai,” ungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kapolda menjelaskan, dalam penanaman mangrove ini, masing-masing Polres minimal menanam 50 ribu hingga 70 ribu ditanam secara serentak.
“Penanaman mangrove ini bertujuan untuk mencegah wilayah kita dari abrasi, menjaga ekosistem laut serta menekan dan menyerap emisi,” jelas Kapolda Jateng.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan Polda Jateng Mengeri Segoro.
“Ini merupakan trigger untuk membuat rasa memiliki masyarakat terhadap wilayah yang memiliki garis pantai dan sungai,” tegas Kapolda Jateng.
Kapolda menandaskan, kegiatan ini hanya awal, nantinya akan diikuti kegiatan yang lain. “Tadi Kami sudah lapor Pak Gubernur Jateng, nanti akan di gas pol untuk penanaman mangrove. Yang terpenting adalah perawatannya. Hari ini sudah tertanam hampir 1 juta pohon mangrove,” ungkap Kapolda Jateng.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap tancap gas untuk memagari laut (mageri segara) guna menyelamatkan kehidupan, menyelamatkan bumi, dan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat mengikuti “Polda Jateng Mageri Segara” bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Rudianto, dan Forkompinda di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Menurutnya, Mageri Segara merupakan gerakan menanam satu juta mangrove di daerah pantai di Jawa Tengah.
“Kemarin mendampingi Presiden, trigger-nya luar biasa. Jateng menyambut cepat dan justru yang memulai dari Polda. Kita tinggal back up dan gas pol. Ini upaya kita, tidak hanya ‘mageri segara’ tetapi juga menyelamatkan bumi dan kemanusiaan,” tambah orang nomor satu di Jawa Tengah di lokasi tersebut.
Ganjar menuturkan, sebelum datang ke lokasi penanaman mangrove, ia sempat berkeliling di Desa Bedono sampai di Pantai Morosari. Saat sampai di pantai, ia bertemu dengan seorang ibu-ibu yang sudah lama berjualan dan bekerja di areal pantai itu. Ia mendengarkan cerita dari bahwa dulu daerah itu merupakan daratan dengan pasir putih tetapi sekarang sudah tenggelam.
“Ibu itu menunjukkan ada makam di ujung. Katanya dari makam sampai sini (tempat berjualan) dulu itu daratan dengan pasir putih. Hari ini sudah tidak ada. Lalu ia bercerita bagaimana survive sebagai orang pesisir pantai dengan penghasilan yang cukup besar dari laut,” ujarnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Jawa Tengah itu menjelaskan tantangan dalam mengelola wilayah pesisir seperti daerah Sayung. Land subsidence di daerah itu cukup tinggi, bahkan lebih cepat dari kenaikan air laut akibat pengambilan air tanah berlebihan.
“Lalu soal tata ruang, kalau bisa dikontrol dengan baik maka bisa dikendalikan. Suka tidak suka kita harus menanam. Tidak hanya memagari laut tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi ekosistem laut. Menanam mangrove tidak perlu cuaca, tinggal memetakan tempatnya dengan menghitung besarnya gelombang air laut,” katanya.(Agil)