Kasi Pelestarian Ranggawarsita, Laela Nurhayati Dewi menjelaskan hasil kajian saat seminar di Hotel @home, Senin (13/09) (foto: ra) |
KlikFakta.com, KUDUS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menggelar seminar hasil kajian koleksi museum kretek yang bekerjasama dengan museum Ronggowarsito Semarang, di Hotel @home, Senin (13/09).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disbudpar, Mutrikah, dalam sambutannya menyampaikan, seminar kali ini dilangsungkan untuk menyampaikan hasil kajian koleksi Museuk Kretek.
Kajian tersebut telah dilaksanakan pada 30 dan 31 Agustus 2021 yang bekerjasama dengan museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Adapun yang telah dikaji ada 15 koleksi jenis historika peninggalan Nitisemito yang tersimpan di Museum Kretek Kudus.
“Itu aset dari nitisemito yang diserahkan kepada kita untuk bisa dimanfaatkan oleh generasi seterusnya. Terkait keaslian sudah dikaji,” ujar dia.
Sementara itu, Kasi Pelestarian Ranggawarsita, Laela Nurhayati Dewi dari 15 koleksi barang milik Nitisemito hasil kajiannya dikelompokkan menjadi tiga, seperti barang di sepeda, wadah rokok, cover kereta api, bolfoin, dan surat-surat berharga lainnya.
“Dari hasil kajian, berupa foto dan barang seperti surat berharga, pin, bolfoin, kami mengkaji dan memaknai alasan nitisemito memilih simbol-simbol dari barang koleksi miliknya,” katanya.
Dari hasil kajian barang milik Nitisemito, makna dari lingkaran pada pin berlambang bal tiga memiliki makna kesempurnaan, harmoni, eksistensi yang stabil dan keabadian. Laela menambahkan, Nitisemito menggunakan lambang lingkaran pada logo untuk memberikan legitimasi bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang stabil dan abadi.
“Pengkajian menggunakan pendekatan arkeologi industri selama dua minggu. Dengan melakukan observasi lapangan, melihat benda, dan literatur yang menjadikan basic pemakanaan mengenai lingkaran,” imbuhnya.
Masih ditempat yang sama, Cucu Raja Kretek asal Kudus, Yudhi Ernawan menyampaikan, jika dirinya baru mengetahui mengenai pemaknaan lingkaran logo bola api perusahaan Bal Tiga milik Nitisemito. Dalam kajian pemaknaan ini, ia mengaku ikut dilibatkan oleh tim Museum Kretek dan Museum Ronggowarsito.
“Dari tim menanyakan, betul tidaknya barang koleksi yang dimaksut milik Nitisemito. Karena kebetulan saya hafal, saya mengiyakan. Tapi ada satu yang meragukan, yaitu jam saku. Dan ternyata dari tim Museum Kretek mengatakan jika jam sakunya tidak orisinil,” tandasnya
Ra